JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Suara ketukan palu menandakan pengesahan rekapitulasi sebuah wilayah masih meramaikan lantai 2 Kantor KPU di Menteng, Jakarta Pusat, kemarin (11/5). Penyelenggara rampungkan penghitungan suara yang ada di tiga provinsi. Bengkulu, menjadi satu-satunya provinsi yang penghitungan suaranya terpaksa harus diundur hingga hari ini.
Sejatinya, kemarin ada empat provinsi yang penghitungannya hendak dirampungkan yakni Kalimantan Utara, Kalimantan Tengah, Gorontalo, dan Bengkulu. Karena jumlahnya yang bertambah dua kali lipat, KPU berencana untuk membagi panel menjadi dua. Satu di lantai dua, sedangkan sisanya di tenda yang berada di halaman depan Kantor KPU.
Sayangnya, hingga dirampungkannya penghitungan di tiga provinsi, pihak KPU Provinsi Bengkulu masih belum menampakan diri. Sehingga, penghitungan daerah tersebut pun harus ditunda hingga hari ini. “Nah yang ketiga ini sudah datang, sedangkan yang Bengkulu ini masih mengalami keterlambatan di pesawatnya,” ucap Ketua KPU Arief Budiman.
Akhirnya, kemarin penghitungan dilakukan tanpa kehadiran provinsi Bengkulu. Dari ketiga provinsi tersebut, paslon nomor urut 01 dinyatakan memimpin. Sebelum penghitungan dilakukan, sempat terjadi cekcok antara panel dan KPU.
Ketika KPU menjelaskan bahwa kemarin akan diadakan penghitungan di dua panel. Tujuannya untuk meminimalisir waktu yang dibutuhkan. Banyak yang menentang keinginan dari KPU tersebut. “Mau kok mereka, cuma supaya tidak ada problem lagi KPU tadi diberi masukan untuk melengkapi tata caranya saja,” jelas Arief.
Pria asli Surabaya tersebut, menjelaskan, pihaknya sudah mengatur penghitungan yang dilakukan menggunakan dua panel tersebut. Arief juga sudah menjelaskan tata tertib penghitungan, berdasarkan tata tertib yang sudah disusun. Bahwa rekap akan dilakukan secara paralel. “Kami juga sudah diskusi, tinggal buat tata caranya dalam bentuk SK,” tambahnya.
Rekapitulasi pun dimulai oleh KPU Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara). Pada provinsi tersebut, ada 490.874 pemilih yang terdaftar di DPT. Namun, hnaya ada 356.925 pemilih yang menggunakan hak konstitusionalnya memilih. Pada provinsi tersebut, pasangan nomor urut 01 memimpin perolehan suara.
Mereka mendapatkan 248.239 pemilih. Sedangkan pasangan nomor urut 02, hanya mendapatkan 106.162 suara yang memilih Prabowo-Sandiaga. Ada selisih 142.077 suara antara pasangan nomor urut 01 dan 02.
PDIP menjadi partai politik yang memimpin perolehan suara. Mereka mendapatkan 73.880 suara. Menyusul di belakangnya ada Nasdem. Mereka mendapatkan perolehan suara 62.971 suara. Sedangkan di urutan ketiga, ada Demokrat dengan 37.616 suara.
Selama rekapitulasi, KPU Kaltara mendapatkan pertanyaan mengenai beberapa kabupaten dan kotanya yang melakukan pemungutan suara ulang (PSU). Pertanyaan tersebut dilontarkan oleh perwakilan Badan Pemenangan Nasional (BPN) yang diwakili oleh Ferry Mursyidan Baldan.
Ketua KPU Kaltara Suryanata Al Islami menjelaskan, di daerahnya ada 3 kabupaten dan kota yang melakukan PSU. Dari ketiga wilayah tersebut, ada 9 TPS yang melaksanakan PSU. Yakni di Kabupaten Nunukan, Kota Tarakan, dan Kabupaten Tanah Tidung. “PSU ini direkomendasikan oleh panwas yang diteruskan dari PPK ke KPU,” ucap Suryanata.
Editor: Eko Faizin