JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Konflik internal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) nampaknya akan memanjang. Ini menyangkut wacana untuk mencopot Fahri Hamzah dari jabatannya sebagai Wakil Ketua DPR RI. Fahri dianggap terlalu membela Setya Novanto dalam berbagai kasus, termasuk kasus "Papa Minta Saham" yang melengserkan Setya dari jabatannya sebagai Ketua DPR.
Karena PKS disinyalir sedang ingin mesra dengan pemerintahan Presiden Joko Widodo, maka Fahri yang dikenal vokal di DPR dianggap akan menjadi batu sandungan. Alhasil, para petinggi PKS berencana me-recall Fahri. Salah satu yang bersuara "kritis" untuk Fahri adalah mantan Presiden PKS, Tifatul Sembiring.
Fahri pun geregetan dengan sejumlah pernyataan mantan Tifatul Sembiring yang terkesan menyudutkan posisinya. Tifatul termasuk salah satu politikus PKS yang mendorong evaluasi terhadap Fahri melalui Badan Penegak Disiplin Organisasi (BPDO) PKS.
"Tifatul Sembiring kalau nuduh-nuduh terus juga bisa saya laporkan," tegas Fahri usai menghadiri diskusi bertema "Evaluasi Kritis PT Freeport di Indonesia", di Gedung Dewan Pers, Jakarta, Selasa (12/1).
Fahri mengingatkan, Tifatul agar tidak bersikap dominan meski sudah menjadi tokoh senior di PKS. Saat ini, Tifatul menjadi anggota Majelis Pertimbangan PKS.
Mantan Menkominfo tersebut sudah berulang kali meminta Fahri tidak melawan aturan partai. Karena itulah, Fahri gerah dan melayangkan protes atas sikap Tifatul.
"Jangan karena dia senior, dia anggap Fahri masih junior jadi ikut saja. Anda senior belum tentu Anda benar. Sekarang junior juga banyak yang lebih pintar," kata Fahri.
