Cak Imin-Mahfud MD Tak Prioritas

Politik | Rabu, 11 Juli 2018 - 11:32 WIB

Cak Imin-Mahfud MD Tak Prioritas
Ketua DPP PDIP, Hendrawan Supratikno.

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar atau Cak Imin dan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD tidak prioritas menjadi calon wakil presiden (cawapres) yang akan disandingkan dengan Joko Widodo (Jokowi) pada Pilpres 2019 nanti.

Saat ini sudah ada tiga sampai lima nama yang sedang dimatangkan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Finalisasinya tetap harus mendapat persetujuan dari partai politik (parpol) koalisi.
Baca Juga :MAKI Bakal Gugat ke PTUN, jika Firli Bahuri Tak Diberhentikan Tidak dengan Hormat dari KPK

Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno mengatakan, partainya sedang mematangkan nama cawapres Jokowi. Nama-namanya, hanya Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang tahu. Yang jelas, saat ini namanya sudah ada dalam daftar prioritas cawapres mendampingi Jokowi di Pilpres 2019.

“Sekarang sudah masuk daftar prioritas sebanyak tiga hingga lima orang. PDIP punya daftar panjang, pendek, dan daftar prioritas cawapres. Daftar panjang 15-20 nama, daftar pendek 5-10 nama dan prioritas 3-5 orang,” ujarnya kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (10/7).

Menurut Hendrawan, nama-nama kandidat yang masuk daftar pendek dan prioritas tidak semua pengurus PDIP tahu. Itu hanya ada di Megawati. Karena itu, Hendrawan mengaku tidak tahu siapa yang masuk dalam daftar pendek dan prioritas. Namun, untuk daftar panjang di antaranya ada nama Muhaimin Iskandar dan Mahfud MD. “Muhaimin masuk dalam daftar panjang. Apakah masuk daftar pendek dan prioritas, hanya Ketua Umum PDIP dan Jokowi yang tahu,” ujarnya.

Anggota Komisi XI DPR RI itu juga mengaku, tidak bisa memastikan apakah munculnya nama tokoh non-partai dalam daftar cawapres, merupakan pertanda ada kecenderungan tokoh di luar parpol yang dipilih.

Megawati, kata Hendrawan, memiliki kewenangan untuk memasukkan nama-nama kandidat dalam daftar cawapres yang akan mendampingi Jokowi. “Para ketua umum parpol saling mencalonkan diri satu sama lain. Maka memilih salah satu bisa menimbulkan iritasi kekacauan yang lain. Atas dasar logika seperti itu ya kami pelajari,” imbuhnya.

Masih kata Hendrawan, partai politik koalisi pendukung Jokowi sudah diajak berkomunikasi untuk membahas cawapres, khususnya yang ada dalam daftar prioritas.

Senada, Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Eriko Sotarduga mengatakan, yang pasti cawapres untuk Jokowi harus mendapat restu dari partai politik mitra koalisi. “Tentu (harus dapat restu mitra koalisi, red) kan bersama-sama, tidak bisa sendiri,” ujarnya di Kompleks Parlemen, Senayan, Selasa (10/7).

Sebelumnya Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri mengatakan, pengumuman nama cawapres Jokowi untuk Pilpres 2019 menunggu waktu yang tepat. “Pengumuman dilakukan pada momentum tepat dan dalam cuaca yang cerah. Secerah ketika matahari terbit dari timur. Jadi tunggu saja dan sabar,” kata Mega.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook