PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Truk colt diesel jumbo yang mengangkut surat suara Pemilu 2019 ke Kabupaten Rokan Hilir mengalami kerusakan. Bahkan hingga, Ahad (10/3) malam truk tersebut masih belum bisa diperbaiki. Pasalnya, onderdil yang diperlukan tidak ada. Alhasil, petugas di lapangan harus menunggu perbaikan sebelum perjalanan kembali dilanjutkan.
Informasi tersebut disampaikan Anggota Bawaslu Riau Neil Antariksa kepada Riau Pos, Ahad (10/3). Ia menceritakan awalnya mobil tersebut sempat mengalami pecah ban di Bayung Lenci, Kabupaten Musi Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan. Setelah ban yang pecah diganti, mobil sempat melanjutkan perjalanan. Namun setibanya di daerah Jambi, kondisi kain klos mobil semakin memburuk sehingga perjalan terpaksa dihentikan demi keamanan.
“Laporan yang saya terima dari petugas kawal di sana mobil dua kali mengalami pecah ban. Sampai hampir terbalik di wilayah Sumatera Selatan (Sumsel). Memang cukup mengkhawatirkan makanya diambil keputusan untuk betul-betul diperbaiki baru dilanjutkan perjalanan,” sebut Neil.
Dugaan sementara, mobil pengangkut yang disediakan perusahaan jasa transportasi tak layak jalan. Hal itu diketahui dari kondisi kain klos mobil yang rusak tadi. Ditambah adanya dugaan mobil mengalami kelebihan kapasitas. Maksimal muatan 8 ton, diisi dengan surat suara berat 12 ton sehingga memperparah kondisi onderdil yang tidak layak.
Saat ditanya berapa jumlah surat suara yang diangkut mobil tersebut, Neil belum mengetahui pasti. Secara keseluruhan ada 2.034.167 surat. Dengan jumlah boks 3.453. Dengan rincian surat suara pilpres sebanyak 405.833 surat, DPD sebanyak 405.833 surat, DPR RI Dapil 1 sebanyak 405.833 surat, DPRD Provinsi sebanyak 405.833 surat, DPRD Kabupaten Rohil Dapil 1 82.711 surat, DPRD Kabupaten Rohil Dapil 2 73.683 surat, DPRD Kabupaten Rohil Dapil 3 89.768 surat, DPRD Kabupaten Rohil Dapil 4 88.547 dan DPRD Kabupaten Rohil Dapil 5 sebanyak 71.126 surat.
Dengan masalah itu, pihaknya meminta agar KPU segera berkoordinasi dengan pihak perusahaan jasa transportasi. Karena dokumen yang dibawa merupakan dokumen penting milik negara. Jika hal tersebut dibiarkan, maka dikhawatirkan jadwal kedatangan surat suara bisa terlambat.
Sehingga mengganggu rencana kerja yang telah dijadwalkan.”Kami merekomendasikan supaya KPU berkoordinasi dengan perusahaan karena cukup riskan dokumen negara diangkut oleh mobil yang tidak layak,” ucapnya.
Selain itu, Bawaslu juga memberikan sejumlah catatan perihal proses pengiriman surat suara di kabupaten lain yakni pengiriman ke Kabupaten Bengkalis. Meski sudah sampai dengan selamat, Bawaslu menilai KPU setempat berkoordinasi dengan baik ke KPU Provinsi bahkan KPU RI.
Karena pada proses pengiriman sempat terjadi kendala dimana truk yang mengangkut surat suara tidak bisa masuk ke kapal roro tujuan Bengkalis. Sehingga untuk melanjutkan pengiriman terpaksa harus dilansir menggunakan mobil kecil. Sedangkan surat suara yang tadinya di dalam truk besar harus dipindahkan secara manual.
Sementara itu Ketua KPU Riau Ilham M Yasir saat dikonfirmasi mengenai adanya mobil truk yang rusak mengaku belum mendapatkan informasi. Dirinya menyebut akan segera mencari informasi dan berkoordinasi dengan KPU Rohil. Sejauh ini, dikatakan dia sudah ada beberapa kabupaten/kota yang kedatangan surat suara, mulai dari Bengkalis, Rokan Hulu, Dumai dan terbaru Kota Pekanbaru. “Tadi pagi (kemarin, red) tiba di Pekanbaru,” sebut Ilham.
Di sisi lain, Ketua KPU Pekanbaru Anton Merciyanto membenarkan bahwa truk pengangkut surat suara telah diterima pihaknya. Surat suara yang tersegel dalam boks tersebut diterima di Gudang Logistik KPU Pekanbaru, Kompleks Purna MTQ, Ahad (10/3) pagi. Kedatangam surat suara disaksikan langsung komsioner KPU Pekanbaru, KPU Riau, kepolisian dan Bawaslu Kota Pekanbaru.
Dari penjelasan Anton, surat suara Pemilu 2019 untuk KPU Pekanbaru berjumlah sekitar 2,6 juta lembar. Masing-masing mobil mengangkut 300-1.000 boks kotak suara.”Satu mobil ada yang mengangkut 300, 500, 600 dan 1.000 kotak dos dengan rata-rata isinya sekitar 150 sampai 700 ribu lembar surat suara,” terangnya.
Sejauh ini pihaknya masih mempersiapkan untuk pelipatan surat suara. Karena KPU Pekanbaru membutuhkan bantuan masyarakat kurang lebih sebanyak 300 orang untuk proses pelipatan. Pihaknya juga sudah merekrut pekerja yang akan membantu untuk melipat surat suara.”Kami masih rapatkan. Kemungkinan dalam pekan ini dilakukan pelipatan surat suara,” tambahnya.(das)