Pakta Integritas Tak Bocorkan Pertanyaan

Politik | Minggu, 10 Februari 2019 - 11:06 WIB

Pakta Integritas Tak Bocorkan Pertanyaan
PAKTA INTEGRITAS: Dari kiri, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman, moderator Anisha Dasuki, Tommy Tjokro dan komisioner KPU RI Hasyim Asy’ari setelah meneken berkas pakta integritas untuk kepentingan debat kandidat capres putaran kedua di Hotel Sari Pacific, Jakarta, Sabtu (9/2/2019). (JPG)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Integritas para panelis dan moderator akan diuji pada debat pilpres edisi kedua yang akan berlangsung sepekan lagi. Sabtu (9/2), tujuh panelis dan dua moderator menandatangani pakta integritas di hadapan komisioner KPU dan media massa di Hotel Sari Pacific Jakarta. Mereka berkomitmen menjaga agar debat kali ini lebih berkualitas dibandingkan sebelumnya.

Pakta integritas itu berisi sejumlah hal. Yang utama, tentu saja komitmen untuk tidak membocorkan materi pertanyaan debat kepada siapapun. Juga komitmen untuk memperdalam dan menggali tema yang telah ditetapkan untuk debat kedua nanti, serta sejumlah poin terkait jaminan netralitas. Sementara, isi pakta integritas moderator berbeda di salah satu poin. Yakni, komitmen untuk berlaku adil kepada masing-masing capres yang akan menjadi peserta debat.

Baca Juga :Pemilu di Indonesia Paling Singkat Sekaligus Paling Rumit

Ketua KPU Arief Budiman menjelaskan, pakta integritas itu tidak lepas dari rancangan debat kedua yang sedikit berbeda dengan debat pertama. Pada debat pertama 17 Januari lalu, semua materi pertanyaan diberitahukan kepada paslon 01 dan 02 dalam bentuk kisi-kisi.

’’Di debat yang kedua, KPU dituntut untuk merahasiakan semua pertanyaan yang akan diajukan kepada capres,’’ terangnya.

Karena itulah, pihaknya menginisiasi pakta integritas. Terlebih setelah ada tuntutan dari salah satu tim sukses paslon agar moderator dan panelis disumpah. KPU berpandangan para panelis dan moderator tidak perlu disumpah. Karena itu, cukup dengan menandatangani pakta integritas.

Tuntutan lainnya kepada KPU terkait dengan show debat itu sendiri. ’’Tuntutan publik cukup besar kepada kami untuk membuat debat kedua jauh lebih menarik,’’ lanjut mantan komisioner KPU Jatim itu. Tidak hanya menarik dalam proses debatnya. Secara substansial, debat kedua nanti harus mampu mengirimkan pesan yang jelas kepada publik. Apa saja program dan visi misi dari masing-masing kandidat.

Sementara itu, koordinator panelis Prof Sudharto Prawoto Hadi menjelaskan, para panelis menyusun pertanyaan sejak Jumat (8/2) malam. Masing-masing anggota bekerja secara mandiri mengelaborasi tema-tema yang ada sesuai dengan keahlian masing-masing. Penyusunan pertanyaan juga masih berlanjut seharian kemarin, diselingi dengan penandatanganan pakta integritas.

Para panelis juga mengadakan diskusi kelompok. ’’Rumusan dari masing-masing individu, kami bisa rumuskan di mana cross cutting-nya (pertanyaan yang berkaitan, red),’’ lanjut mantan Rektor Universitas Diponegoro Semarang itu. Termasuk di dalamnya menyiapkan video untuk ditayangkan pada segmen keempat pada debat nanti.

’’In sya Allah Jumat (15/2) sore sudah finalisasi (pertanyaan, red),’’ tuturnya kemarin. Setelah pertanyaan selesai seluruhnya, barulah Sabtu (16/2) atau sehari sebelum debat para panelis akan mengundang moderator. Kedua moderator, Anisha Dasuki dan Tommy Tjokro akan menerima briefing tentang materi pertanyaan debat secara detail. Tujuannya, agar mereka lebih memahami substansi dan mampu menyampaikannya kepada kedua capres dengan jelas.

Sebelumnya, para panelis telah dipertemukan dengan sejumlah LSM pemerhati isu-isu yang menjadi tema debat. Yakni, seputar energi dan pangan, sumber daya alam dan lingkungan hidup, serta infrastruktur. Para perwakilan LSM itu memberikan masukan kepada para panelis. Baik berupa narasi, data, pertanyaan, termasuk juga video.(byu/lim)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook