JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengakui, bakal calon wakil presiden (cawapres) untuk pendamping Ganjar Pranowo tidak menjadi pembahasan dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) III PDIP hari ke dua di Sekolah Partai DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (7/6). Hal itu disampaikan Hasto dalam konferensi persnya jelang Rakernas III PDIP hari ke dua digelar.
"Terkait dengan cawapres kan kita sudah secara empiris dua kali, di 2014, 2019, ini nama-nama yang masuk ini tidak dibahas dalam Rakernas," ucap Hasto.
Politisi asal Jogjakarta ini menjelaskan, Rakernas III PDIP pada hari kedua ini membahas hal-hal strategis terkait pemenangan Pemilu 2024. Seperti penyiapan saksi, hingga pelatihan juru-juru kampanye.
"Rakernas ini membahas gerakan mesin partai, penggalangan tokoh strategi pemenangan pemilu, persiapan saksi yang sangat detail, pelatihan juru kampanye, pelatihan kaum milenial dan gen z agar mereka terlibat dalam demokratisasi ini, kemudian visi misi," tuturnya.
Terkait persoalan cawapres untuk Ganjar, Hasto mengatakan, nantinya akan ada tim khusus yang akan dipimpin langsung Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri. Ia menyebut,
Megawati juga akan berkomunikasi dengan para pimpinan parpol pendukung Ganjar, terlebih dengan Presiden Jokowi.
"Nah terkait dengan cawapres itu nanti ada tim khusus, dipimpin oleh langsung ibu ketua umum disitu ada mas Prananda ada mba Puan, dan ini secara dinamis kemudian ibu ketua umum secara periodik juga berkomunikasi dengan bapak Presiden Jokowi dan juga dengan para ketua umum yang sudah menyatakan dukungan terhadap pak Ganjar ini nanti ada komunikasi," ujarnya.
Sementara itu, Hasto juga membenarkan perihal nama-nama yang dipaparkan Puan Maharani sebelumnya terkait figur-figur cawapres yang ada dalam peta PDIP. Bahkan, Hasto mengungkapkan terdapat pula nama Menteri PUPR Basuki Hadimuljono yang juga diusulkan sebagai pendamping Ganjar.
"Bahkan muncul juga nama pak Basuki menteri PUPR. Karena beliau ada ini dari daerah aceh mengalami kemajuan, Papua mengalami kemajuan, Sumatera palembang alami kemajuan dalam pembangunan infrastruktur kemudian NTT mengalami kemajuan, ada yang diusulkan pak Basuki yang dikatakan pak Jokowi sebagai bapak infrastruktur," papar Hasto.
"Nama-nama ini nanti ibu ketua umum. Tinggal kemudian setelah ditelaah dari seluruh aspek kemudian berdialog dengan para ketua umum partai lain, terutama bapak presiden," imbuhnya.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Eka G Putra