PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Truk pengangkut surat suara Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 tiba di Kabupaten Bengkalis, Senin (4/3). Kedatangan tersebut merupakan yang pertama di Provinsi Riau. Diperkirakan menyusul beberapa kabupaten kota seperti Kabupaten Meranti dan Kota Dumai dalam beberapa hari ke depan.
Ketua KPU Riau Ilham M Yasir menyebut surat suara yang dikirim langsung dari Pulau Jawa melalui jasa kargo sudah dibongkar di gudang KPU Bengkalis. “Sementara ini baru Bengkalis. Itu yang pertama. Kami diberi kabar sudah mau merapat ke gudang KPU kabupaten/kota,” sebut Ilham.
Lebih jauh, Komisioner KPU Riau Divisi Teknis Joni Suhaidi menyebut bahwa jadwal pengiriman surat suara ke daerah sudah ditentukan sejak pada percetakan. Ia merincikan untuk jadwal pengiriman Bengkalis pada 27 Februari, Meranti pada 1 Maret, Dumai pada 1 Maret, Rohul pada 4 Maret, Kota Pekanbaru pada 5 Maret, Rohil pada 6 Maret, Kampar pada 8 Maret, Siak pada 8 Maret, Pelalawan pada 8 Maret. Selanjutnya, Inhu pada 9 Maret, Kuansing pada 10 Maret dan terakhir Inhil pada 12 Maret.
Dari jadwal yang telah disusun, ia cukup menyayangkan Kabupaten Inhil bukan menjadi daerah prioritas untuk dikirim lebih awal. Padahal bila dilihat letak geografis Inhil cukup rumit. Hal itu bukan tanpa dasar. Kesulitan dalam distribusi logistik di Inhil sudah dirasakan pada Pemilu 2014 lalu. Bahkan Inhil masuk daftar daerah tersulit kedua setelah Papua. “Kami tentunya agak sedikit heran. Inhil ini kan lokasinya jauh dan letak geografisnya sulit. Tapi malah dikirim terakhir,” sebutnya. Ia memperkirakan bila surat suara dikirim pada 12 Maret surat suara akan sampai di Tembilahan pada 19 Maret. Belum lagi proses pelipatan suara yang memerlukan waktu lebih dari empat hari untuk satu jenis surat suara.
Di sisi lain, Koordinator Divisi Humas dan Hubal Bawaslu Bengkalis Usman menyebut pihaknya sudah melakukan pengawasan melekat terkait distribusi logistik surat suara pemilu tahun 2019 yakni dengan langsung melakukan pemantauan ke lokasi pabrik/percetakan yang ada di Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
“Pertama, mulai dari pengawasan produksi surat suara ini bertujuan untuk memastikan surat suara yang di cetak sesuai dengan desain yang telah disepakati bersama oleh peserta pemilu dan KPU,” sebut Usman.
Ia melanjutkan pengawasan melekat juga dilakukan pada saat bongkar muat dari truk tronton ke colt diesel di Sungai Pakning, Kecamatan Bukit Batu, Bengkalis. Hal ini disebabkan tidak muatnya truk tronton masuk dalam kapal roro tersebut. Pengawasan bongkar muat untuk memastikan jaminan keamanan surat suara tersebut dari kerusakan dan tertukarnya dapil bagi peserta pemilu.
Ketiga, pengawasan langsung saat bongkar di gedung KPU bengkalis. Hal ini bertujuan untuk memastikan kesiapan sarana gedung penyimpanan logistik surat suara jauh dari ancaman banjir, kebakaran dan lainnya. Mengingat surat suara ini hal yang sangat sensitif. Untuk itu Bawaslu Bengkalis melakukan pengawasan secara melekat.
“Terakhir pengawasan langsung dilakukan oleh anggota Bawaslu Kabupaten Bengkalis dalam hal ini koordinator divisi pengawasan humas dan hubungan antar lembaga yang juga melibatkan pihak kepolisian,” tuntasnya.(das)