PILPRES 2019

Isu Ketidaknetralan, Propam Periksa Kedua Pihak

Politik | Selasa, 02 April 2019 - 12:15 WIB

JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Pengakuan mengejutkan eks Kapolsek Pasirwangi, Garut, Jawa Barat AKP Sulman Aziz mematik perhatian banyak pihak. Sebagai institusi yang menaungi, Polri bersikap hati-hati.

Mereka sudah meminta Polda Jawa Barat untuk membuka kebenaran informasi terkait keterangan yang disampaikan oleh Sulman di Jakarta. Mekanisme internal melalui Propam Polda Jawa Barat ditempuh untuk menindaklanjuti keterangan Sulman.
Baca Juga :Pemilu di Indonesia Paling Singkat Sekaligus Paling Rumit

Meski sudah mengaku salah dan menarik pernyataannya, Propam Polda Jawa Barat tidak menghentikan pemeriksaan yang sudah mereka mulai. ”Kami masih dalami. Di situ (Polda Jawa Barat, red) juga kami sampaikan, kami masih dalami,” ungkap Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko ketika diwawancarai Jawa Pos (JPG), Senin (1/4). Menurut dia, setiap tindakan yang dilakukan personel Polri harus dipertanggungjawabkan. ”Dalam hal ini kami juga tentunya akan mengklarifikasi, meminta keterangan,” ungkap Trunoyudo.

Prosesnya sesuai dengan aturan maupun ketentuan yang ada. Yakni lewat Propam Polda Jawa Barat. Selain Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Polri, Trunoyudo menjelaskan, Polri juga punya ketentuan internal yang mengikat. ”Terkait dengan masalah kode etik dan disiplin,” imbuhnya.

Itu yang kemudian harus dipertanggungjawabkan oleh setiap personel Polri. Tidak terkecuali Sulman. Sebab, sampai saat ini yang bersangkutan masih tercatat menduduki posisi Kanit I Seksi Pelanggaran Subdit Gakkum Ditlantas Polda Jawa Barat. Namun demikian, Trunoyudo tidak menjawab secara terperinci ketika ditanya kapan pemeriksaan Sulman oleh Propam Polda Jawa Barat akan dilaksanakan.

Trunoyudo hanya memastikan instansinya bakal mengumumkan kepada publik jika proses tersebut sudah selesai. ”Untuk keterangannya seperti apa, hasilnya seperti apa, nanti akan kami sampaikan perkembangannya,” kata perwira menengah Polri dengan tiga melati di pundak itu. Terkait mutasi yang dianggap politis oleh Sulman, Trunoyudo menegaskan bahwa mutasi merupakan hal biasa di tubuh Polri.(far/han/syn/jpg)

>>>Selengkapnya baca Harian Riau Pos

Editor: Eko Faizin









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook