Sebelum bermewah-mewahan membangun gedung baru dengan anggaran besar, anggota dewan diminta untuk melihat kondisi Riau saat ini. Di mana berbagai masalah terutama terkait standar kehidupan masyarakat masih banyak yang belum layak.
Mantan Menteri Dalam Negeri ini mencontohkan, di beberapa daerah di Riau air yang dikonsumsi masyarakat masih jauh dari standar higienis. Ditambah lagi, sekolah-sekolah yang bermutu masih banyak harus dibangun.
‘’Dan juga masyarakat masih perlu dibangunnya sarana kesehatan,’’ tuturnya. Ia membandingkan, fasilitas yang diperoleh kalangan dewan dengan masyarakat sangat jomplang.
‘’Fasilitas pelayanan kepala daerah dan anggota dewan itu kan mewah sekali. Gedung DPRD Riau itu kalau dilihat dari luar itu mewah sekali. Alangkah tidak pantas gedung yang sudah bagus dibangun lagi yang baru. Padahal dana itu bisa digunakan untuk keperluan dasar rakyat,’’ tegasnya.
Anggaran Rp50 miliar disebut mantan Kasospol ABRI ini sebaiknya dialihkan untuk hal yang lebih bermanfaat bagi masyarakat. Ia menggarisbawahi, jika anggaran itu tetap dialokasikan untuk membangun gedung DPRD Riau yang baru, maka rencana itu harus dikritisi.
‘’Masyarakat jangan pasrah menerima itu. Tuntut supaya DPRD sadar, bahwa dia itu wakil rakyat. Dana bukan untuk kantornya sendiri,’’ ucapnya.(sol/egp/ali)