DIANGGAP PENCITRAAN

Memakai Masker Saat Pimpin Sidang, Pimpinan DPR RI Dicibir

Politik | Minggu, 01 November 2015 - 00:15 WIB

Memakai Masker Saat Pimpin Sidang, Pimpinan DPR RI Dicibir
Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah (paling kanan) mengenakan masker dalam rapat paripurna DPR di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (30/10). (HENDRA EKA/JAWA POS)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Bukan mendapat simpati, cara pimpinan DPR RI yang katanya menunjukkan empati untuk korban kabut asap dengan mengenakan masker saat rapat paripurna DPR yang digelar Jumat (30/10) ternyata tidak hanya mengundang cibiran dari sesama wakil rakyat. Pengamat politik pun ikut mengkritiknya.

Menurut pengamat politik Nico Harjanto, ada ketidaktulusan pimpinan DPR saat mengenakan masker untuk menunjukkan empati ke korban kabut asap. Sebab, yang muncul justru pencitraan yang tidak sepantasnya.

Baca Juga :Ketua DPRD Siak Berikan Bantuan untuk Warga Terdampak Banjir

“Ini bukan masalah yang bisa dijadikan pencitraan,” kata Nico yang ditemui usai diskusi di Jakarta, Sabtu (31/10).

Menurutnya, jika pimpinan DPR benar-benar berempati pada korban bencana asap, maka mestinya ada langkah-langkah konkret yang dilakukan. Misalnya, berkontribusi pada legislasi undang-undang yang terkait dengan kebakaran lahan dan hutan.

Nico justru mempertanyakan rencana DPR membentuk panitia khusus (pansus) kabut asap. "Mereka malah mau bentuk pansus asap. Sepertinya mereka hanya ingin jalan-jalan ke negara lain untuk studi asap," katanya.

Nico menambahkan, DPR tidak perlu repot-repot membentuk pansus asap untuk sekadar menunjukkan empati. Menurut Direktur Populi Center itu, bentuk empati yang tepat terhadap masyarakat korban bencana asap adalah dengan terjun ke lapangan.

"Seharusnya mereka melakukan cara empati yang mengena di hati masyarakat. Padahal banyak pimpinan DPR yang belum turun dan berinteraksi ke korban," ujar Nico.

Nico pun menyebut pemakaian masker di dalam ruang rapat itu sama sekali tidak menimbulkan kesan positif di mata masyarakat.

"Penggunaan masker itu justru memberikan citra makin buruknya lembaga DPR di mata masyarakat," pungkasnya.(put)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook