Partisipasi Pemilih Masih Jauh dari Target

Politik | Minggu, 01 Juli 2018 - 14:01 WIB

Partisipasi Pemilih Masih Jauh dari Target
DISKUSI: Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman (kanan) dan beberapa tokoh politik menjadi pembicara dalam diskusi Pilkada, “Kotak Kosong dan Pilpres” di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (30/6/2018). (INTERNET)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman mengatakan untuk sementara angka partisipasi pemilih di Pilkada Serentak 2018 sudah mencapai 73 persen. Arief mengakui bahwa angka partistipasi 73 persen itu belum mencapai target yang ditetapkan oleh lembaga penyelenggara pemilu tersebut.

“Ini angka sementara 73 persen,” kata Arief, Sabtu (30/6) dalam diskusi Pilkada, “Kotak Kosong dan Pilpres” di Cikini, Jakarta Pusat. “Rata-rata secara nasional target partisipasi pemilih itu 77,5 persen,” tambahnya.

Baca Juga :Pemilu di Indonesia Paling Singkat Sekaligus Paling Rumit

Lebih lanjut, Arief mengatakan, masyarakat sangat penting terlibat dalam penyelengaraan pemilu. Bukan hanya saat kampanye maupun pemungutan suara, tapi keterlibatan masyarakat harus sampai pascapemungutan suara. Ini menjadi penting karena masyarakat bisa memantau hasil rekapitulasi. “Prinsipnya proses pelaksanaan rekapitulasi terbuka,” ujar Arief.

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Didi Irawadi Syamsudin mengapresiasi angkat partisipasi pemilih. Menurut Didi, meski pilkada bertepatan dengan momen Piala Dunia 2018 angka partisipasi pemilih cukup baik. “Ini bersamaan dengan piala dunia, kebanyakan masyarakat bergadang nonton, tapi ternyata pada hari H bisa mencapai 73 persen,” kata Didi.

Karena itu, Didi mengatakan sangat penting untuk memberikan apresiasi kepada rakyat Indonesia yang sudah percaya dan memberikan hak suaranya di pilkada serentak 2018.

Partai Gerindra Protes Disebut Terbawah

Wakil Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Ferry Juliantono yang juga hadir dalam diskusi ini protes karena partainya dianggap berada di posisi terbawah dalam memenangkan pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak 2018. Ferry menyesalkan tayangan tabel diagram partainya dalam Pilkada Serentak 2018 di beberapa stasiun televisi yang menempatkan partainya di posisi terbawah.

Padahal, ujar Ferry, data yang ditampilkan adalah terkait dengan pemilihan gubernur (pilgub) saja. Sedangkan pilkada serentak ini ada 17 pilgub, 115 pemilihan bupati (pilgub) dan 39 pemilihan wali kota. Dia mengklaim Partai Gerindra sampai saat ini sudah memenangkan lebih 50 persen dari 171 Pilkada Serentak 2018.

“Di beberapa televisi ada penayangan tabel diagram keberhasilan partai terhadap pilkada serentak. Padahal yang baru diketahui itu adalah pilgub yang ada di 17 provinsi. Padahal, masih ada pilwako, pilbup,” kata Ferry.

Ferry mengingatkan, seharusnya objektif bahas mengenai pilgubnya. Sebab, data yang ditampilkan hanya soal pilgub. Bukan pilkada serentak di 171 daerah secara keseluruhan. “Kalau lebih objektif melihat kan tentang pilgubnya, bukan prestasi pilkada serentaknya. Tabel kemarin itu khusus untuk pilgub. Itu jangan dipergunakan sebagai satu upaya yang lebih cenderung untuk pencitraan,” papar Ferry.(boy/das)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook