Alquran benar-benar telah memberi informasi yang sangat jelas bagi seluruh umat manusia bahwa hidup di dunia ini hanya bersifat sementara. Sedangkan kehidupan yang hakiki hanya akan terjadi di hari akhirat. Di sana Allah telah menyediakan semua fasilitas bagi kebahagiaan hakiki tersebut yaitu surga. Namun masih banyak orang yang tidak tahu dan tidak paham, karena mereka tidak membaca, mempelajari, menghayati dan mengamalkan ajaran Alquran. Sehingga mereka akan terjerumus ke jurang api neraka Allah yang maha dahsyat panasnya, kekal selamanya. Mereka pasti akan menyesal.
Bagi mereka yang pernah tinggal di negara nonmuslim seperti Jepang, pasti merasa perbedaan yang sangat nyata kehidupan orang yang yakin dengan kebenaran ajaran Alquran dengan mereka yang tidak paham dengan Alquran. Di negara-negara nonmuslim tersebut, kedatangan bulan Ramadan sama sekali tidak berpengaruh kepada kehidupan mereka. Mereka sama sekali tidak mengetahui dan memahami bahwa bulan Ramadan itu penuh keberkahan. Karena itulah tidak heran, ketika saya berpuasa pada bulan suci Ramadan di Jepang, teman-teman saya orang Jepang heboh. Termasuk dosen pembimbing saya. Mereka keheranan, kenapa saya tidak mau minum dan makan pada saat kami sama-sama mengambil sampel plankton di Teluk Nagasaki, Jepang. Padahal waktu itu sedang musim panas, dengan suhu udara mencapai di atas 45 derajad celcius dan udaranya sangat kering dengan cahaya matahari bersinar lebih dari 18 jam. Saya jelaskan kepada mereka bahwa saya selaku umat Islam sangat yakin dengan kebenaran ajaran Alquran, yang mewajibkan saya melaksanakan ibadah puasa bulan suci Ramadan.
Dalam diskusi antara sesama mereka, saya menangkap kesan, betapa mereka prihatin sekaligus kagum terhadap keyakinan saya. Namun mereka merasa berutung karena mereka tidak dilahirkan di Indonesia. Kalau dilahirkan di Indonesia pasti mereka sama dengan saya (Tengku Dahril) kata mereka sambil ketawa. Saya tahu bahwa mereka sedang mengejek saya, termasuk profesor pembimbing saya yang sempat membujuk saya untuk makan bersama mereka.
“Makanlah Tengku Dahril,” katanya.
“Tuhanmu pasti tidak akan lihat kalau kamu makan di Jepang ini,” katanya lagi.
Saya dengan senang hati menjelaskan kepada mereka bahwa saya selaku umat Islam yakin akan kebenaran ajaran Alquran, yang dibawa oleh Rasulullah Muhammad SAW sejak lebih dari 14 abad silam. Karena itu saya sama sekali tidak merasa berat untuk melaksanakannya. Oleh karena itu pula tidak perlu khawatir. Sejak itu mereka tidak pernah mengejek saya.
Benarlah firman Allah dalam surat Al-Baqarah ayat 185 yang artinya Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Alquran sebagai petunjuk bagi manusia dan (penjelasan-penjelasan) mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang salah). Karena itu barang siapa di antara kamu ada di bulan itu maka berpuasalah. Dan barang siapa sakit atau dalam perjalanan (dia tidak berpuasa) maka (wajib menggantinya) sebanyak hari yang ditinggalkannya itu pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Hendaklah kamu mencukupi bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu agar kamu bersyukur”. Maha benar Allah dengan segala firman-Nya.
Bagi saya yang pernah tinggal di negara nonmuslim, saya benar-benar merasa bersyukur karena dilahirkan di Indonesia. Sehingga sejak dari awal kehidupan saya sudah mengenal ajaran Alquran. Andaikan saya dilahirkan di Jepang, saya tidak yakin apakah saya akan bergembira dengan kedatangan bulan suci Ramadan. Karena saya tidak pernah membaca Alquran. Karena itu pulalah saya merasa yakin bahwa Alquran ini benar-benar pembeda, antara yang hak dan yang batil, antara kita yang muslim dengan mereka yang tidak pernah mengetahui isi kandungan Alquran. Alquran adalah petunjuk sekaligus cahaya bagi orang yang beriman (An-Nur ayat 35).
Alhamdulillah pada hari ini umat Islam di seluruh penjuru dunia mulai melakukan ibadah puasa pada bulan suci Ramadan. Itulah pembeda yang sangat kontras antara kita yang sudah membaca, mempelajari dan meyakini akan kebenaran ajaran Alquran dengan mereka yang tidak pernah membaca, mempelajari dan meyakini akan kebenaran ajaran Alquran. Sehingga mereka tidak melakukan perintah Allah yang seharusnya mereka lakukan. Karena itu pada suatu saat nanti pasti mereka akan menyesal secara berkekalan. Benarlah firman Allah dalam surat Al-Qamar ayat 17, 22, 32, dan 40 yang secara berulang Allah telah menyampaikan yang artinya, Dan sungguh, telah Kami mudahkan Alquran untuk peringatan, maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran? Maha benar Allah dengan segala firmannya.
Kalau kita lihat kalender Hijriyah, tahun ini puasa kita in sya Allah 30 hari sesuai dengan 30 juz Alquran. Karena itu mari kita baca Alquran satu juz setiap malam selama Ramadan tahun ini. In sya Allah kalau kita baca, pelajari, hayati dan amalkan isi kandungan Alquran, kita akan mendapatkan hikmah yang banyak yang hanya bisa kita rasakan setelah kita melakukannya.***