(RIAUPOS.CO) -- MENUNTUT ilmu atau belajar ilmu agama memang termasuk salah satu cara memuliakan dan menghormati bulan Ramadan. Selain memperbanyak ibadah seperti membaca Alquran, iktikaf di masjid, salat-salat sunnah, sedekah, dan ibadah lainnya. Jika menimba ilmu pada bulan-bulan biasa saja memiliki banyak sekali keutamaan, apalagi pada bulan Ramadan. Sudah pasti dilipatgandakan pahalanya oleh Allah SWT.
Momen berpuasa memperbaiki kerohanian seorang Muslim. Karena itu puasa mendorong seseorang untuk melakukan banyak kebaikan dan meninggalkan perbuatan dosa. Wajar bila selama Ramadan lebih banyak adanya kajian keilmuan di masjid-masjid atau tempat-tempat mulia lainnya dibandingkan pada bulan-bulan lainnya.
Kewajiban Menuntut Ilmu
Kata ilmu berasal dari bahasa arab yang kemudian direduksi menjadi salah satu kosa kata bahasa Indonesia. Secara kebahasaan ilmu berarti pengetahuan, dan merupakan lawan dari kata jahl yang berarti ketidaktahuan atau kebodohan. Kata ilmu biasa disepadankan dengan kata Arab lainnya, yaitu ma’rifah (pengetahuan), fiqih (pemahaman), hikmah (kebijaksanaan), dan syu’ur (perasaan). Ma’rifah adalah padanan kata yang sering digunakan.
Ilmu adalah sesuatu yang sangat penting dan harus dimiliki oleh setiap manusia. Begitu pentingnya ilmu tersebut, dari 6.666 ayat Alquran terdapat 763 ayat yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan (ayat al-kauniyyah), 763 ayat bimbingan ke arah kebajikan. Sedangkan menurut Thanthwi Jauhari, salah seorang ahli tafsir terkenal dalam aliran tafsir bil ra’yi dalam Alquran terdapat sekitar 750 ayat al-‘ulum. Dengan demikian, sekitar 1/8 Alquran berisikan tentang ilmu pengetahuan.
Salah satu bukti bahwa Alquran memberikan perhatian yang serius tentang ilmu pengetahuan adalah dengan turunya wahyu pertama (QS al-‘Alaq (96): 1-5) yang juga dinamakan dengan surat iqra’ dan al-Qalam (surat baca dan tulis). Penamaan ini menunjukkan kepada umat Islam akan arti penting ilmu pengetahuan dilakukan melalui kegiatan membaca dan menulis atau tepatnya melalui kegiatan penelitian dan pengembangan.
Selain itu, perhatian Alquran tentang ilmu pengetahuan dapat dibuktikan dengan banyaknya ayat yang memerintahkan kepada kita untuk berpikir, melihat dan merenungkan alam semesta berikut dengan berbagai isi yang ada di dalamnya. Ayat-ayat yang dimaksud di antaranya: QS Yunus (10): 101; al-A’raf (7): 185; dan al-Ghasyiyyah (88): 17-20. Allah SWT memuji orang-orang berilmu dalam firman-Nya yang mulia:
“Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah), yang menegakkan keadilan. Para Malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). Tak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah), yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS Ali Imran: 18).***