SYAMSUAR (GUBERNUR RIAU)

Menyambut Ramadan dalam Semangat Rasa Syukur

Petuah Ramadan | Selasa, 13 April 2021 - 09:25 WIB

Menyambut Ramadan dalam Semangat Rasa Syukur
Syamsuar (Gubernur Riau)

Pandemi Covid yang menimpa kita bukanlah suatu alasan bagi kita untuk meninggalkan kekhusyukan dan kesucian Ramadan ini. Pandemi ini menjadi peringatan supaya kita menjadi lebih baik dalam segala hal. Satu hal yang harus kita yakini bersama adalah bahwa tidak ada yang Allah ciptakan di dunia ini yang sia-sia melainkan semuanya memiliki hikmah yang harus kita ambil pelajaran darinya. Karena itu marilah kita sambut Ramadan ini dengan kesiapan lahir batin, fisik dan juga mental dan  menjalan kan protokol kesehatan  dalam menjalankan ibadah di tengah wabah Covid-19 ini.

Semua ibadah Ramadan yang kita lakukan tidak boleh lepas dari muhasabah atau evaluasi. Muhasabah terhadap langkah-langkah yang telah kita perbuat dengan senantiasa menajamkan mata hati sehingga kita dapat bersikap lebih luwes dan tidak mudah terpancing isu dan provokasi yang tidak bisa dipertanggungjawabkan. Serta tidak menjadi orang yang selalu mencari-cari kesalahan orang lain tanpa terlabih dahulu melakukan tabayun dan mencari akar persoalan yang sebenarnya. Bulan puasa menjadi momentum bagi setiap orang untuk menahan dirinya, lidahnya, tangan , kaki dan perbuatannya dari menyakiti orang lain.


Semoga Allah SWT senantiasa menerima puasa kita dan amal saleh lainnya dan mudah-mudahan kita dapat membangkitkan semangat beribadah kita sekalian sehingga membuka peluang bagi terwujudnya Indonesia yang lebih baik, lebih aman, lebih adil dan lebih sejahtera. Dan itu akan terwujud jika bangsa ini yang mayoritasnya adalah umat Islam kembali kepada semangat puasa.

Bulan Ramadan harus dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh para dai dan ulama serta kita semua untuk terus memperbaiki diri dan mengajak umat untuk terus menjadi lebih baik  Membuka pintu-pintu pemaafan dan menebar kasih sayang bagi sesama. Meningkatkan kepekaan untuk menolak kezaliman dan kemaksiatan.

Ramadan bukan bulan istirahat yang menyebabkan aktivitas kebaikan berhenti bekerja, tetapi momentum tahunan terbesar untuk segala jenis kebaikan sehingga kebaikan itulah yang dominan atas keburukan.

Dan dominasi kebaikan bukan hanya di bulan Ramadan, tetapi juga di luar Ramadan. Bahkan puasa merupakan bentuk pelatihan rohani (spritual execise) yang bila dijalani dengan niat suci dapat mengantarkan seorang sampai kederajat takwa.

Tentu saja kita berharap sekolah Ramadan ini akan membuahkan hasil yang akan melahirkan insan-insan  yang jujur dan berkuliatas baik dalam ibadah maupun dalam amal social. Mari kita semua memanfaatkan semangat bulan puasa ini untuk melakukan pembersihan dan berbenah  diri, keluarga dan  masyarakat. Dengan demikian, puasa yang kita jalani di tengah virus Covid-19 tidak menghalangi kita untuk mencapai puncak spritual.

Mari kita bersungguh-sungguh memanfaat Ramadhan dengan banyak melakukan amal-amal kebaikan. Semoga Allah beri kita kesehatan sehingga dapat memanfaatkan kehadiran bulan Ramadan dengan sebaik-baiknya sehingga  selepas Ramadaan kita menjadi manusia dengan predikat takwa.***









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook