Kota Pekanbaru memiliki keunikan yang sama dengan Kota Palembang Sumatera Selatan. Kotanya dibelah oleh Sungai yang cukup besar. Meski begitu, Palembang dengan Sungai Musinya sudah berhasil mengelola Water Front City dengan wisata sungainya, sementara Pekanbaru belum. Meski begitu, Kota Pekanbaru tetap masih memberikan wisata tepian yang cukup menarik untuk dinikmati.
SUASANA Kota Pekanbaru yang hiruk pikuk hanya memberikan kejenuhan aktifitas yang membuat masyarakat perlu akan hiburan. Meski Pekanbaru yang minim wisata alam dan lebih mengedepankan wisata MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition), namun di tengah kota nyatanya ada wisata yang tersembunyi dan memiliki pemandangan yang cukup menarik. Berada di bawah dua jembatan kebanggan masyarakat Pekanbaru Leigthon I dan Jembatan jembatan Sultan Muhammad Ali Abdul Jalil Muazzamsyah atau lebih dikenal jembatan Siak III, sebuah taman lengkap dengan fasilitas tempat duduk dan tamasya keluarga siap menyegarkan kelopak mata dari kejenuhan kota.
Akses menuju lokasi yang tidak begitu jauh dari pusat Kota, sekitar 2 kilometer dari jalan utama Kota Pekanbaru, membuat warga mudah untuk menuju lokasi tersebut. Memang masih terlihat sepi dan kurang dikunjungi wisatawan, namun tetap lokasi wisata tersebut memberikan warna lain dari keberadaan sungai terdalam di Indonesia ini. Taman yang dibangun Pemko Pekanbaru terlihat tetata rapi lengkap dengan pohon palm dan bangku-bangku taman yang mengarah ke Sungai Siak. Duduk dan menikmati angin sepoi-sepoi membuat suasana hati sedikit membaik lengkap dengan pemandangan beberapa bangunan di pinggir sungai yang masih tersisa.
Selain itu, pengunjung juga bisa melihat langsung beberapa aktiVitas masyarakat yang masih menggantungkan hidup mereka di Sungai tersebut, seperti memancing, menjaring, serta kegiatan lainnya. Pemandangan tepian semakin eksotis terlihat pada saat matahari terbenam dimana sisa cahaya matahari memantul diatas permukaan air.
Tak ayal, beberapa pengunjung mengabadikan diri dengan foto berlatarbelakang jembatan megah yang diresmikan Presiden Soeharto beberapa waktu lalu. Tidak hanya itu, sebuah bangunan tua yang disebut sebagai rumah singgah Sultan Siak masih berdiri di samping taman tepian sungai. Bagi keluarga yang mambawa anak-anaknya bisa langsung belajar karena dari sanalah Kota Pekanbaru terbentuk hingga saat ini.****
Laporan: Adrian Eko
Editor: Fedli Azis
