RIAUPOS.CO - Dari 275 guru di Kabupaten Pelalawan yang mengikuti ujian sertifikasi pada 2015, sekitar 48 guru di antaranya tidak lulus atau gagal dalam ujian tersebut. Kebanyakan para guru tersebut gagal di tes ujian nasional tulis sertifikasi.
“Ya, pada 2015 lalu, ada sebanyak 275 guru yang ikut ujian sertifikasi. Sedangkan ujian sertifikasi tersebut diikuti dua jalur yakni jalur tes di kampus Unri dan jalur di luar kampus Unri. Untuk guru yang mengikuti tes di Unri ada 263 orang guru, dimana dari jumlah tersebut ada 46 orang guru yang tidak lulus. Sedangkan guru yang mengikuti tes di luar Unri itu ada 12 orang, dimana dua orang guru tidak lulus karena tak datang pada saat ujian,” terang operator sertifikasi Disdik Pelalawan, Aang Abdul Ghofar kepada Riau Pos, Jumat (29/1) di Pangkalankerinci.
Diungkapkannya, bahwa untuk 2015 itu peserta sertifikasi yang terbanyak dari Kabupaten Pelalawan dengan jumlah 275 guru. Dalam ujian sertifikasi yang bertajuk Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG) ini, para guru di daerah ini kebanyakan gagal dalam ujian nasional tertulis yang memakai sistem lama.
“Untuk ujian nasional tertulis ini pakai sistem lama yakni menghitam-hitamkan lingkaran. Apalagi pada saat ujian itu, tidak hanya ujian tertulis saja tapi juga peserta sertifikasi harus mengikuti ujian praktek, ujian lokal dan ujian tes tertulis tadi,” paparnya.
Untuk 2016 ini, program sertifikasi tidak melalui PLPG lagi, tapi melalui Program Pendidikan Guru (PPG). Dimana untuk program ini kemungkinan besar akan dijalani selama dua semester atau satu tahun, karena untuk di PPG ini seorang guru yang mengikuti sertifikasi harus menempuh 36-42 SKS.
“Jadi sistem seperti kuliah dan dimulai tahun ini, kalau PLPG kan hanya sembilan hari saja terus langsung ujian. Kalau PPG ini, guru harus menempuh 36-42 SKS atau 2 semester,” ujarnya.(izl)