PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) bersama mahasiswa KKN Terintegrasi Universitas Riau (Unri) melakukan kegiatan sosialisasi dan penyuluhan tentang penggunaan alat sedimentrap dalam memonitoring kualitas air selama budidaya ikan Patin. Alat ini dirancang Laboratorium Mutu Lingkungan Budidaya Unri, disempurnakan pembuatannya oleh mahasiswa KKN dari Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Unri. Kegiatan dilaksanakan selama 40 hari di wilayah Kecamatan Rumbai Barat, Pekanbaru yang diketuai oleh Naufal Arif mahasiswa dari Jurusan BDP Fakultas Perikanan dan Kelautan.
Tim DPL diketuai Dr Saberina Hasibuan, SPi MT dengan anggota Novreta Ersyi Darfia ST, MT dan Dr Eng Rahmat Iman Mainil, ST MT. Ketua DPL Dr Saberina Hasibuan menyampaikan tentang pentingnya kualitas air untuk budidaya ikan Patin di Kelurahan Rumbai Bukit yang memiliki penduduk dengan mata pencaharian petani ikan dengan jumlah kolam yang cukup banyak serta berukuran luas.
"Salah satu mantra perikanan adalah kelompok tani Pokdakan Mina Usaha. Kelompok Pembudidaya Ikan ini berkembang berdasarkan keberadaan dan pertumbuhan pembudidaya ikan atas dasar kepentingan bersama, saling percaya, kerukunan dan kemampuan bekerja sama untuk mencapai keuntungan sumber daya, pengembangan bisnis, dan peningkatan kesejahteraan para anggotanya," bebernya.
Alat sedimentrap dapat memberikan informasi tentang laju sedimentasi di kolam secara dini. Seperti pada pemasangan di kolam Iskandar, Jalan Amal, Kelurahan Agrowisata, Rumbai Barat. Disini dilakukan demontrasi pengukuran suhu, pH dan TDS dari air sampel yang terperangkap di alat sedimen. Alat sedimentrap juga pasang di kolam Zabur, Jalan Sri Palas, Kelurahan Agrowisata, Rumbai Barat. Keduanya merupakan mitra KKN Terintegrasi dari Pokdakan Mina Usaha Rumbai Bukit. Sosialisasi ini dihadiri Pokdakan Mina Usaha, Mahasiswa dari Poli Teknik Caltex yang memiliki minat di bidang perikanan.
Sementara, Dr Eng Rahmat Mainil, ST MT menyampaikan materi mengenai Teori Sedimentasi secara umum. Menurutnya, sedimentasi merupakan proses pengendapan material yang disebabkan oleh air atau udara di bawah pengaruh gravitasi atau gaya sentrifugal, membentuk lapisan bawah padatan tersuspensi, yang disebutkan sedimen, partikel terbesar diendapkan pada sedimentasi pertama, yang terletak di bagian bawah.
"Sedimentasi berlangsung dengan cara memperlambat velocity air yang diberi perlakuan sampai suatu keadaan dimana partikel tidak lagi tersuspensi. Bila velocity tidak lagi mendukung transport partikel, gravitasi akan memisahkannya dari aliran air. Pada pembahasan ini pakan merupakan salah satu penyebab terjadi sedimentasi, penurunan kualitas air, dan penurunan produktivitas," jelasnya.
Ada 15 % dari pakan yang diberikan akan larut dalam air, 85 % yang dimakan sebagian besar akan kembali lagi ke lingkungan dalam bentuk limbah, hanya 17 % dari pakan yang dikonversi menjadi daging, 48 % terbuang dalam bentuk ekskresi (metabolisme, kelebihan nutrisi), dan 20 % dikembalikan kelingkungan dalam bentuk limbah padat (feses). Dengan sosialisasi ini dapat dilakukan pengukuran sedimentasi yang bermanfaat untuk menentukan tindak lanjut agar mengurangi laju sedimentasi.
Kegiatan sosialisasi dan penyuluhan manfaat penggunaan sedimentrap diakhiri dengan serah terima alat sedimentrap dari Tim DPL Unri kepada Iskandar dan Zabur selaku mitra dalam KKN Terintegrasi Unri. Setelah itu, pemasangan alat sedimentrap oleh mahasiswa KKN Terintegrasi Unri guna mengetahui laju sedimentasi pada kolam sehingga didapatkan hasil monitoring untuk mengetahui kualitas air di dalam kolam.(c)
Editor: Eka G Putra