SISTEM ZONASI

PPDB Akomodir KK Dibandingkan Suket

Pendidikan | Kamis, 25 Juni 2020 - 11:14 WIB

PPDB Akomodir KK Dibandingkan Suket
Zul Ikram

(RIAUPOS.CO) - Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Riau akhirnya akan lebih mengakomodir kartu keluarga (KK), dibandingkan surat keterangan (Suket) domisili untuk penerimaan peserta didik baru (PPDB) dari sistem zonasi.

Pasalnya, pihaknya banyak mendapat laporan terkait banyaknya Suket domisili baru yang sengaja dibuat dekat dengan sekolah.


Kepala Dinas Pendidikan Riau, Zul Ikram mengatakan, pengambilan langkah untuk lebih mengakomodir KK ter­sebut juga berdasarkan Per­mendikbud 44. Di mana, dalam peraturan tersebut dise­butkan bahwa diatas Suket domisili ada KK yang bisa lebih diakomodir.

“Kalau kemarin ada yang mempersoalkan Suket do­mi­sili, kalau sekarang kami sudah ambil langkah yakni lebih mengakomodir KK,” sebutnya saat kunjungan ke SMAN 1 Pekanbaru, Rabu (24/6).

Untuk pengaturan jarak zonasi tersebut, lanjut Zul, pihaknya menggunakan bantuan aplikasi google maps. Sehingga bisa diketahui mana jarak tempat tinggal siswa yang paling dekat dengan sekolah.

“Dengan aplikasi itu, In sya Allah jarak itu tidak bisa diubah-ubah lagi,” sebutnya.

Dengan masih banyaknya temuan permasalahan PPDB tersebut, apakah PPDB akan diperpanjang lagi. Zul Ikram mengaku belum bisa memastikan hal tersebut, karena saat ini pelaksaaan PPDB masih sesuai jadwal.

“Kalau sekarang PPDB masih on schedule, jika seandainya ada wacana akan diperpanjang, tentu kami akan berkoordinasi dahulu dengan tim dan juga kepala daerah,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala SMAN 1 Pekanbaru Wan Roswita mengatakan, untuk PPDB di SMAN 1 Pekanbaru tetap merujuk pada aturan yang ada, dan juga penegasan dari atasan melihat situasi dan kondisi di lapangan. Termasuk dalam hal lebih memprioritaskan KK dibandingkan suket domisili.


“Namun ada juga yang mendaftar menggunakan suket domisi, khusus untuk itu akan kami verifikasi faktual. Dan dari verifikasi faktual yang dilakukan, ada yang benar domisilinya dekat sekolah namun ada juga yang fiktif,” sebutnya.(kom)

Laporan SOLEH SAPUTRA, Pekanbaru

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook