PENDIDIKAN

Dosen Faperta Unri Kembangkan Sistem Pertanian LEISA

Pendidikan | Selasa, 22 September 2020 - 08:07 WIB

Dosen Faperta Unri Kembangkan Sistem Pertanian LEISA
Tim Pengabdian, petani, PPL dan mahasiswa Kukerta foto bersama di lahan sawah, lokasi rencana demplot dilakukan beberapa waktu lalu.(KKN UNRI FOR RIAUPOS.CO)

PEKANBARU (RIAUPIS.CO) -- Dosen Fakultas Pertanian (Faperta) Universitas Riau (Unri) mengembangkan sistem pertanian. Kegiatan ini dilatarbelakangi dengan tingginya produksi pertanian terutama padi dan cabai yang dihasilkan oleh petani Desa Langsat Permai Kecamatan Bunga Raya Kabupaten Siak. Akan tetapi, biaya produksi yang dikeluarkan untuk pupuk organik dan penanggulangan hama juga tinggi.



Karena itu, tim dosen Faperta diketuai oleh Prof Hapsoh dengan anggota Dr Wawan, Desita Salbiah MSi, Arnis En Yulia MSi dan Isna Rahma Dini MSi. Tim  mengabdi kepada masyarakat melalui pengembangan produksi pertanian dengan sistem Low External Input Sustainable Agriculture (LEISA)”.


"Sistem LEISA diharapkan dapat mengurangi biaya produksi dengan menekan penggunaan pupuk anorganik dan pestisida kimia. Namun, tidak menurunkan produksi tanaman,’’ ujar Prof Hapsoh. Upaya awal yang dilakukan ialah cara membuat demplot tanaman. Hal ini nantinya bertujuan untuk menjadi gambaran kepada petani agar dapat menerapkan sistem pertanian LEISA ke depannya. Tanaman yang akan ditanam pada demplot di antaranya yaitu padi, cabai, dan jagung.


Budidaya tanaman yang dilakukan menggunakan pupuk organik yang dibuat sendiri oleh petani, pupuk hayati yang dibuat dengan memanfaatkan bakteri selulolitik, dan pengendalian hama menggunakan agens hayati hasil isolasi tim pengabdian. Hal ini dilakukan untuk menerapkan hasil penelitian tim pengabdian dan selanjutnya diharapkan dapat digunakan secara terus menerus oleh petani. 


Petani Desa Langsat Permai, Rifai, berharap sekali jika pertanian yg dilakukan mengarah pada pertanian organik. "Dengan begitu, sistem pertanian LEISA ini menjadi salah satu upaya untuk menuju pada pertanian organik, di samping ramah lingkungan, produk pertanian yang akan dihasilkanpun akan memiliki nilai jual tinggi dan mudah dipasarkan,” ujar Rifai. 


Partisipasi petani dalam kegiatan ini terlihat dari kesediaan petani untuk memberikan lahan untuk demplot dan mendampingi mahasiswa Kukerta yang melakukan budidaya pada demplot tersebut. Mahasiswa yang terlibat pada kegiatan budidaya tersebut merupakan mahasiswa Kukerta Pulang Kampung, yaitu, mahasiswa Kukerta yang berdomisili di Siak. Selain itu, program ini juga didampingi oleh PPL Desa Langsat Permai, Affandi. Melalui kegiatan demplot ini, diharapkan selanjutnya petani dapat mengembangkan sistem pertanian LEISA dan menjadi sentra budidaya tanaman organik di Kabupaten Siak.f


Affandi mengatakan, program ini sangat sejalan dengan yang diharapkan oleh Pemerintah Kabupaten Siak. “Program ini sangat sejalan dengan apa yang diharapkan oleh Pemerintah Kabupaten Siak khususnya Dinas Pertanian Siak untuk dapat menghimbau petani agat dapat melakukan pertanian ramah lingkungan tapi tetap menghasilkan produksi yang tinggi,” sebutnya.(azr/c)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook