Diskusi Ideologi GMNI Pekanbaru Hadirkan Guru Besar Unri

Pendidikan | Senin, 22 Agustus 2022 - 10:55 WIB

Diskusi Ideologi GMNI Pekanbaru Hadirkan Guru Besar Unri
DPC GMNI Kota Pekanbaru foto bersama setelah diskusi tentang ideologi dengan tajuk diskusi Sosialisme Indonesia, Utopia atau Realita selama 77 tahun Indonesia Merdeka di aula Universitas Hang Tuah Pekanbaru, Rabu (17/8/2022). (GMNI PEKANBARU UNTUK RIAUPOS.CO)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Tepat pada peringatan ke-77 Kemerdekaan Indonesia, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kota Pekanbaru melaksanakan diskusi ideologi dengan tajuk diskusi "Sosialisme Indonesia, Utopia atau Realita Selama 77 Tahun Indonesia Merdeka". Diskusi dilaksanakan di aula Universitas Hang Tuah Pekanbaru, Rabu (17/8).

Tajuk diskusi yang diangkat membahas sosialisme Indonesia yang dikenalkan Sukarno sebagai Marhaenisme. Pada diskusi tersebut GMNI Cabang Pekanbaru ingin membuka diskursus mengenai apakah sosialisme Indonesia yang menjadi landasan secara filosofis dan kultural berdirinya bangsa Indonesia benar-benar menjadi kenyataan dalam praktik berbangsa dan bernegara selama 77 tahun Indonesia Merdeka atau justru hanya isme yang dikenalkan sebagai semboyan yang eksistensinya telah lama terbenam atau justru tidak eksis secara konkret dalam sejarah bangsa Indonesia.


Tema diskusi ini juga diangkat melihat konstelasi politik bangsa Indonesia yang kini diwarnai ideologi transnasional, utamanya yakni fundamentalisme agama dan neoliberalisme yang juga berpengaruh secara meluas pada berbagai lini kehidupan masyarakat Indonesia. Ketua DPC GMNI Pekanbaru Rahmat Sentosa Daeli mengatakan, momen peringatan kemerdekaan tidak bisa hanya dimaknai sebagai euforia semata, menjadi penting untuk mengetahui eksistensi ideologi yang menjadi landasan berdirinya negara kita.

Ia mengatakan sosialisme Indonesia yaitu Marhaenisme dikenalkan Sukarno yang banyak diakomodasi dalam perumusan dasar negara Pancasila harus terus dibicarakan agar tidak lekang warna-warni ideologi yang merongrong. "GMNI sebagai marhaenis nasionalis harus tetap memberi atensi dan menjadi bagian yang mengawal kehidupan kebangsaan agar sesuai konsensus yang menjadi landasan kehidupan kebangsaan kita Indonesia. Pada peringatan kemerdekaan ini, pikiran kita juga harus dimerdekakan melalui diskusi," papar Rahmat.

Pembicara dari Guru Besar Unri yang juga Alumni GMNI di Provinsi Riau Prof Dr Caska MSi. Juga berlangsung tanya jawab dan penyampaian argumentasi dari beberapa kader GMNI Cabang Pekanbaru, selama sekitar 2,5 jam.(c)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook