PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Sekolah Pascasarjana Universitas Lancang Kuning (Unilak) menggelar sidang senat terbuka dengan agenda pelaksanaan Yudisium XV periode XV Magister Manajemen dan periode XIII Magister Ilmu Hukum, di Pekanbaru, Rabu (19/10/2022).
Yudisium merupakan proses pengumuman kelulusan yang telah dilalui oleh mahasiswa di perguruan tinggi untuk mendapatkan gelar magister setelah memenuhi berbagai syarat yang telah ditentukan.
Pelaksanaan yudisium dipimpin oleh Dekan Sekolah Pascasarjana Unilak yang juga ketua senat Pascasarjana Dr Adolf Bastian SPd MPd. Turut hadir Rektor Unilak Dr Junaidi SS MHum dan Ketua Yayasan Pendidikan Raja Ali Haji Prof Dr Irwan Effendi.
Pelaksanaan yudisum diikuti sebanyak 136 orang, dengan rincian dari Prodi Magister Manajemen 46 orang dan Magister Ilmu Hukum 90 orang. Dari 136 peserta yudisium, 7 di antaranya berstatus anggota DPRD Riau, yakni Wakil Ketua DPRD Riau Agung Nugroho, Sari Antoni, Zulfi Mursal, Manahara Napitapulu, Muhammad Isa Lahamid, Doni Saputra, dan Safroni Untung.
Dalam sambutannya, Adolf Bastian mengatakan, sejak 2 Juni 2022 lalu Program Pascasarjana Unilak telah berubah nama menjadi Sekolah Pascasarjana. Adolf mengucapkan terima kasih kepada mereka yang sudah lulus.
"Perjuangan Bapak dan Ibu membuktikan mampu menyelesaikan segala proses pendidikan yang dilakukan di sini," ujar Adolf.
Mewakili para dosen dan senat Adolf Bastian mengucapkan selamat atas gelar magister. Dijelaskannya, saat ini pihaknya berencana menambah beberapa prodi baru, yakni Magister Pedagogi, Manajemen Rekayasa, dan Magister Budaya dan Media.
Dikatakan Dr Adolf, sesuia arahan dari yayasan dan Rektor Unilak, Pascasarjana Unilak harus punya program doktor mandiri. Pihaknya saat ini sedang berusaha mewujudkan itu pada tahun depan, minimal kita punya Program Doktor Hukum dan Doktor Manajemen.
"Tiga tahun lalu Unilak melakukan penandatanganan nota kesepahaman dengan dua organisasi, yakni Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Riau dan Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) Riau. Alhamdulillah dari perjanjian tersebut, ini sudah banyak para dokter umum, dokter spesialis, dan dokter gigi yang sudah menjadi alumni Unilak dan yang mengambil kuliah. Ini menandakan Pascasarjana Unilak makin diminati dan makin hari makin bergengsi," jelas Adolf Bastian.
"Kami punya motto trusted. Ke depan kepercayaan masyarakat luas makin meningkat. Kemudian ada qualified, kami akan menghasilkan lulusan yang berkualitas unggul. Ini sesuai Visi Unilak Unggul. Kemudian motto kami, yakni inspiring, kami mampu menginspirasi masyarakat luas sehingga cita-cita Unilak menghasilkan lulusan yang berkualitas dan bermartabat akan terwujud," jelasnya lagi.
Sebagai pemuncak yudisium dari Prodi Magister Ilmu diraih oleh Jambi Luna Maisyarah dengan IPK 4 dan dari Magister Manajemen Desi Zainul Akmal dengan IPK 4. Mereka pun mendapatkan penghargaan dari Sekolah Pascasarajana Unilak.
Rektor Unilak Dr Junaidi mengucapkan terima kasih kepada pengurus IDI dan PDGI. Kehadiran pengurus IDI dan PDGI, kata Junaidi, akan memperkuat keinginan Unilak untuk segera mewujudkan rumah sakit dan Fakultas Kedokteran.
"Apresiasi saya kepada Pascasarjana Unilak, pada tahun ini jumlah mahasiswanya mencapai 439 orang, terbanyak sepanjang sejarah berdirinya. Artinya kepercayaan publik meningkat. Kami mengharapkan lulusan Pascasarjana Unilak dapat terus membantu mempromosikan Unilak kepada masyarakat luas," jelas mantan Dekan Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Unilak ini.
Laporan: Hary B Koriun
Editor: Edwar Yaman