CURIGA SOAL HOTS DIAMBIL DARI PISA

KPAI: Anak Tak Bisa Jawab Soal UN Bukan Bodoh, tapi Alat Ukurnya Salah

Pendidikan | Sabtu, 19 Mei 2018 - 17:55 WIB

KPAI: Anak Tak Bisa Jawab Soal UN Bukan Bodoh, tapi Alat Ukurnya Salah
Ilustrasi. (JPG)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Soal HOTS diduga diambil dari Soal Programme for International Students Assessment (PISA) karena ada beberapa soal yang konteksnya tidak sesuai dengan Indonesia.

Hal itu dikatakan Komisioner Bidang Pendidikan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Retno Listyarti. Dia menyebut, dirinya berulangkali menegaskan soal Higher Order Thinking Skills (HOTS) pada Ujian Nasional (UN) tidaklah harus sulit.
Baca Juga :Ratusan PNS Dilantik Jadi Jabatan Fungsional Guru

Bahkan, dalam pandangannya, Kemendikbud cenderung menghindari soal L1 (hafalan) dan L2 (pemahaman) yang banyak dilatih guru dan memberi soal L3 (penalaran atau analisa).

"Di Indonesia, pembelajaran tidak HOTS, hanya L1 mentok-mentok di L2. Jadi, anak tidak bisa jawab soal UN bukan bodoh atau tidak kerja keras. Tapi alat ukurnya salah," katanya di Gedung LBH Jakarta, Jumat (18/5/2018).

Pihaknya, imbuhnya, mendukung adanya soal HOTS. Namun, mereka tetap mendesak soal HOTS yang implementatif dan kontekstual, dapat lebih mengarah ke kehidupan sehari-hari.

"Soal HOTS harus kontekstual, yaitu sehari-hari seperti belajar teori di sekolah jadi anak dikasih soal HOTS bisa kerjakan. Kalau soal kemarin, anak disuruh mencari NaCl dalam 1 ton bola salju , padahal Indonesia negeri tropis, kalau itu soal untuk anak Eropa, paparnya.

"Jadi, kami duga ini soal di PISA, dinilai bagus lalu diambil jadi soal UN," ungkapnya.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook