PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Bagansiapi-api ibu kota Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) pernah tercatat sebagai daerah penghasil ikan terbesar kedua di dunia, setelah Kota Bergen, Norwegia. Namun dengan berjalannya waktu dan perkembangan zaman, label sebagai kota penghasil ikan terbesar itu tidak lagi melekat. Hal ini dirasakan semenjak hasil tangkapan ikan di Selat Melaka menurun yang disebabkan aktivitas penangkapan yang tidak bertanggung jawab dan degradasi lingkungan.
Di samping memiliki potensi perikanan laut, Rohil juga memiliki potensi perikanan perairan umum dan tawar yang belum dikembangkan dengan maksimal. Potensi ini dapat dijadikan sebagai modal dalam menyejahterakan masyarakat, terutama petani ikan dan nelayan. ‘’Dengan kepedulian PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) kami sangat mendukung program pemberdayaan ini,’’ ujar Dekan Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau (Unri) Prof Rifardi.
Program pemberdayaan masyarakat atau nelayan yang berfokus pada potensi sektor perikanan di wilayah operasi melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), PHR bersama Unri dan Pemkab Rohil melakukan kegiatan pencanangan Kepenghuluan Parit Aman Kecamatan Bangko sebagai “kampung patin” Rohil.
Kepenghuluan Parit Aman merupakan daerah yang memiliki potensi perikanan budidaya, hampir setiap rumah di daerah ini memiliki kolam ikan di belakang rumah mereka, namun sistem dan proses pemeliharaan yang mereka lakukan masih belum berjalan dengan baik. ‘’Karena itu kami lakukan penataan dan pendampingan agar pembudidaya disini lebih baik,’’ ujar Dr Ir Deni Efizon MSc selaku koordinator kegiatan.
Untuk tahap awal ini, pihaknya akan melakukan pendampingan terhadap 10 kelompok (setiap kelompok terdiri dari 10 orang pembudidaya). ‘’Program seperti ini sangat kami dambakan, di tengah keterbatasan anggaran Pemkab Rohil,’’ ujar Kadis Perikanan Rohil Ir Muhammad Amin MSi.
VP Corporate Secretary PHR Rudi Ariffianto menjelaskan, PHR menaruh perhatian serius terhadap masyarakat lokal guna mencapai peningkatan ekonomi, kemandirian dan SDM yang mumpuni. ‘’Kami berharap program pemberdayaan yang diberikan ini dapat membawa manfaat yang berkelanjutan,’’ ungkapnya.(nto/c)