TPM dan Kukerta Terintegrasi Unri Budi Daya Ikan di Tanjung Rhu

Pendidikan | Senin, 15 Agustus 2022 - 08:56 WIB

TPM dan Kukerta Terintegrasi Unri Budi Daya Ikan di Tanjung Rhu
Salah seorang tim pengabdian Indra Lesmana memberikan benih ikan kepada anggota Pokdakan H Acep Rasidin di Tanjung Rhu, Pekanbaru, baru-baru ini. (KUKERTA UNRI UNTUK RIAU POS)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO)- Tim Pengabdian Masyarakat (TPM) Unri bersama dengan mahasiswa kukerta terintegrasi melakukan pengabdian kepada masyarakat kelompok tani pembudidaya ikan di Tanjung Rhu dengan Pemberdayaan Ekonomi Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Mina Sari Jaya Dari Aspek Hukum dan Perikanan Di Kelurahan Tanjung Rhu, Kecamatan Limapuluh, Pekanbaru.

Menurut Ketua Tim Pengabdian Masyarakat Unri Ulfia Hasanah kepada Riau Pos, Ahad (14/8) menyebutkan, sejak awal tim pengabdian Unri bersama kukerta terintegrasi memberikan arahan tentang budi daya lele kepada masyarakat dan kelompok tani pokdakan.


Tim pengabdian beserta kelompok tani menyiapkan alat dan bahan untuk pembuatan kolam lele dibantu mahasiswa Kukerta Terintegrasi yang dimulai pada 11 Juli 2022.

“Kami pesan kerangka anyaman besi (wiremesh) untuk kolam Bioflok, perakitan dan pemasangan kolam Bioflok, persiapan ph air dan persiapan penyediaan bibit lele hingga memasukan ke kolam. Jumlahnya sebanyak 3.000 ekor,” kata Ulfiah Hasanah.

Sesuai apa yang disampaikan salah seorang  anggota Pokdakan, H Acep Rasidin, bahwa daerah tersebut mengandung kadar logam yang tinggi. Perlu perlakuan khusus pada air sebelum bibit lele di masukkan kedalam kolam. Maka dari itu, sebelum bibit siap di masukkan ke dalam kolam bioflok dibuat perlakuan pada air selama 10 hari.

"Iya, permintaan pasaran lele disini untuk 1 Kilogramnya sebanyak 6 ekor. Jika lebih, biasanya pembeli menolak," ujar Acep Rasidin yang juga menjawab sebagai ketua RW 06 ini.

Menanggapi hal itu, Ulfiah Hasanah saat didampingi salah seorang tim pengabdian bernama Indra Lesmana mengatakan bahwa pemeliharaan dan pemberian pakan secara rutin pagi dan sore maka 3 bulan ikan lele bisa dipanen.

Sebagai usaha meningkatkan nilai ekonomi dari budidaya lele ini, maka Tim Pengabdian berkolaborasi dengan Mahasiswa Kukerta Terintegrasi Tanjung Rhu untuk melaksanakan pelatihan dan advokasi terkait legalisasi produk, seperti tanda daftar perusahaan, ijin edar produk, hak kekayaan intelektual, dan ijin BPOM, sebagai upaya menciptakan modernisasi produk turunan ikan lele.

"Tidak hanya budidaya lele saja yang ditingkatkan namun pengolahan produk turunan ikan lele juga kita coba tingkatkan. Jadi nilai tambah dari ikan lele ini juga meningkat" ujar Ulfia Hasanah.

Dengan adanya kegiatan pengabdian ini, lanjut Ulfiah Hasanah, Universitas Riau berharap agar masyarakat yang berada di kelurahan Tanjung Rhu tepatnya di RW 06 dapat mengelola dan meneruskan budidaya lele ini dengan baik. Tim Pengabdian juga berharap kegiatan ini dapat memberikan solusi dan upaya baru dalam meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat yang lebih baik. (yas/kom)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook