PEKANBARU ( RIAUPOS.CO) -- INSENTIF guru honor Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru, untuk triwulan pertama belum dicairkan. Kondisi ini mendapat perhatian anggota DPRD Kota Pekanbaru yang mengharapkan tidak menunggu waktu lama dan segera ada solusi untuk pencairannya.
Dikatakan Ketua Komisi III DPRD Kota Pekanbaru, Yasser Hamidy, keluhan ini disampaikannya atas adanya keluhan sejumlah guru honor Pemko. Ditambah bencana wabah pandemi virus corona yang membuat para guru honor sangat berharap insentif ini untuk dibayarkan.
Saat ini memang proses belajar mengajar dipusatkan dari rumah, karena anjuran pemerintah sebagai penangkal meluasnya penularan Covid-19. Meski begitu para guru dituntut untuk tetap memberikan pembelajaran siswa dengan sistem daring.
"Ada laporan yang kita terima, para guru honor di Pekanbaru mengeluhkan belum menerima insentif dari Pemerintah kota Pekanbaru pada triwulan pertama, makanya kita berharap ini jadi perhatian," kata Yasser kepada wartawan, Ahad (3/5).
Untuk itu, kepada Pemerintah Kota Pekanbaru melalui Dinas Pendidikan, Politisi PKS ini meminta agar segera mencairkan insentif para guru honor di Pekanbaru ini. "Jadi sekali lagi kita berharap hak para guru ini segera dibayarkan, jangan tunda lagi," tegas Yasser.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru Abdul Jamal, mengatakan, pihaknya sudah mengusulkan pembayaran insentif guru honor triwulan pertama 2020. "Sudah diusulkan pada awal April, mudah-mudahan bisa dibayarkan menjelang idul fitri," kata Jamal.
Dikatakannya lagi, saat ini ada sekitar 6264 orang guru honor Pemko, terdiri dari guru komite SD/SMP sebanyak 1,147 orang, PDTA sebanyak 2,296 orang, guru TPQ sejumlah 224, guru Ponpes sejumlah 227, guru Raudhatul Athfal atau setingkat guru taman kanak-kanak sejumlah 325 orang, guru TK sejumlah 860 orang, guru PAUD sebanyak 605 orang, dan guru Kemenag sejumlah 580 orang.
Adapun total untuk triwulan pertama itu lebih kurang Rp10miliar, dengan rincian Rp3,3 miliar per wulan, dengan pendapatan per guru sekitar Rp400-600 ribu /bulan. "Sekarang kita masih sama-sama menunggu statusnya," kata Jamal.(ksm)
Laporan: AGUSTIAR (PEKANBARU)