JAKATA (RIAUPOS.CO) -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim menyampaikan bahwa skema penggunaan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di 2021 lebih fleksibel. Oleh karenanya, ia meminta agar bantuan tersebut digunakan sesuai prioritas masing-masing sekolah.
"Saya mengimbau satuan pendidikan itu agar benar-benar memanfaatkan keperluan sekolah yang paling dibutuhkan, yang paling kritis," ungkap dia dalam siaran YouTube FMB9ID_IKP yang dikutip, Kamis (4/3).
Salah satu yang menjadi prioritas, kata dia masih soal ketersediaan peningkatan prasarana untuk menunjang protokol kesehatan dalam pembelajaran tatap muka. Untuk itu, ada baiknya sekolah mengalokasikan Dana BOS untuk pengadaan fasilitas kesehatan.
"Sudah jelas kebutuhan yang paling kritis adalah bagaimana secara aman untuk kembali ke tatap muka. Jadinya tolong Dana BOS yang sudah kita berikan fleksibilitas," jelas Nadiem.
Apalagi selain fleksibilitas, satuan biaya Dana BOS juga ikut meningkat mengikuti kesesuaian daerah tersebut. Peningkatan itu tergantung dari kriteria wilayah, kemahalan indeks pembangunan hingga kebutuhannya.
"Yang sudah diberikan terutama karena sudah sekarang majemuk dan meningkat Dana BOS-nya. Yang terluar dan tertinggal segera gunakan Dana BOS ini agar anak-anak bisa masuk sekolah lagi dengan protokol kesehatan," tuturnya.
Jadi, ia mengharapkan agar tidak ada dana BOS yang penggunaannya tidak sesuai dengan kebutuhannya. "Tolong jangan disia-siakan dan tolong kita akselerasi, terutamanya 3T (terdepan, terluar, tertinggal) yang sangat sulit melakukan PJJ (pembelajaran jarak jauh)," katanya.
"Kita kita tidak mau mereka ketinggalan lebih lebih jauh lagi, jadi tolong bagi semua kepala dinas, pemda dan kepala sekolah untuk proses ini menggunakan Dana BOS untuk segera tatap muka," tegas dia.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi