PELALAWAN (RIAUPOS.CO) -- Pergantian tahun baru Masehi 2020 hanya tinggal menghitung hari. Untuk itu, maka masyarakat muslim pun diharapkan hendaknya dapat memaknai tahun baru masehi tersebut tanpa melakukan hal-hal yang mengandung kemungkaran.
Sedangkan dalam menyambut tahun baru masehi 2020 tersebut, maka masyarakat muslim diminta dapat menyambutnya dengan meningkatkan rasa syukur serta melakukan kegiatan positif.
"Ya, dalam ketentuan Islam memang tidak ada istilah sambut-menyambut tahun baru, apalagi ini tahun baru Masehi yang notabenenya bukan dari ajaran Islam. Namun demikian, jika memang tetap hendak disambut, maka sebagai masyarakat muslim selayaknya lah kita menyambut dengan penuh kesyukuran dan bukan dengan perilaku maksiat yang mengandung kemarahan Allah SWT," terang Ketua Majlis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Pelalawan H Iswadi M Yazid Lc kepada Riau Pos, Kamis (26/12) di Pangkalan Kerinci.
Diungkapkan pria peraih penghargaan lulusan terbaik Universitas Mesir ini bahwa pihaknya mengajak masyarakat muslim khususnya para generasi muda yang ada di Negeri Seiya Sekata ini, dalam menyambut tahun baru Masehi 2020 yang tinggal menghitung hari, dengan melakukan hal-hal yang diridhai oleh Allah.
"Jadi, bisa saja menyambut pergantian tahun Masehi nantinya dengan memperbanyak melakukan zikir dan doa, salat sunat dan menghadiri tausiyah keagamaan. Namun, jangan sampai pergantian tahun baru ini disambut dengan kegiatan maksiat dan kemungkaran," ujarnya. Ditambahkannya, selama ini tabiat dan kebiasaan buruk yang menimpa masyarakat muslim tidak hanya dari golongan tua, tapi juga generasi muda yang menjadikan momen pergantian tahun.(amn)