Minim Rambu dan Sebabkan Debu, Perbaikan Jalintim Pangkalan Kerinci Dikeluhkan

Pelalawan | Senin, 24 Oktober 2022 - 10:26 WIB

Minim Rambu dan Sebabkan Debu, Perbaikan Jalintim Pangkalan Kerinci Dikeluhkan
Para pengemudi kendaraan bermotor saat melintasi Jalan Lintas Timur yang tengah dilakukan perbaikan namun tidak dilakukan pemasangan rambu-rambu peringatan yang banyak dikeluhkan pengguna jalan, Ahad (23/10/2022). (M AMIN/RIAUPOS.CO)

PANGKALAN KERINCI (RIAUPOS.CO) - Potensi kecelakaan lalulintas (Lakalantas) berat atau fatal, tidak hanya disebabkan  kelalaian pengemudi kendaraan (human error), namun kondisi jalan yang tidak baik atau jalan dalam pengerjaan perbaikan, juga dapat menjadi penyebab utama terjadinya lakalantas.

Untuk itu, keselamatan dalam pekerjaan jalan tersebut harus menjadi perhatian serius bagi pelaksanaan pengerjaan jalan. Salah satunya dengan memasang rambu-rambu peringatan dilokasi pengerjaan jalan. 


Namun dalam prakteknya, proyek perbaikan badan jalan Lintas Timur (Jalintim) Kecamatan Pangkalan Kerinci, sangat rawan menyebabkan terjadinya potensi kecelakaan, akibat minimnya rambu peringatan.

Para pengguna jalan, khususnya pengendara sepeda motor merasa resah dan mengeluhkan kondisi tersebut. Pasalnya, perbaikan jalan nasional itu tidak dipasang rambu-rambu sebagai peringatan. Selain itu, bekas galian dan pembongkaran untuk proses penambalan (patching) dibiarkan lama menganga dan tidak segera ditutup dengan aspal.

Pantauan Riau Pos di lapangan, pekerjaan perbaikan jalan  ini, terlihat para pekerja melakukan pembongkaran aspal yang rusak mulai dari U-turn Pasar Baru Pangkalan Kerinci hingga simpang empat lampu merah (traffic light) menuju Jalan Lingkar.

"Kalau yang sering melintas lokasi ini, tentu sudah tahu ada bekas galian untuk penambalan jalan. Namun bagi yang tidak tahu ada lubang bekas pembongkaran aspal, apalagi malam hari dan turun hujan, tentunya kondisi ini sangat rawan menyebabkan terjadinya lakalantas," kata salah seorang pengendara sepeda motor, Rahmat, Ahad (23/10).

Untuk itu, sambung Rahmat, para pengguna jalan berharap agar proses perbaikan jalan tersebut, tidak berlama-lama dibiarkan terbuka, tapi segera dilapisi dengan aspal agar tidak jadi perangkap kecelakaan. Begitupun rambu-rambu harus di pasang di semua tempat agar pengendaraan kendaraan, mengetahui ada perbaikan dan dapat lebih hati-hati.

Hal senada juga disampaikan Fitriani, salah seorang pedagang cendol yang berada di Jalintim depan Lapangan Bola Pangkalan Kerinci. Di mana pengerjaan perbaikan jalan yang sudah berlangsung sekitar sepekan terakhir ini, menyebabkan terjadinya pencemaran udara. Selain dagangan yang di kepul debu, para pedagang juga terpaksa dalam beberapa hari ini harus mengirup debu akibat pekerjaan jalan tersebut yang tidak dilakukan penyiraman.

Ditempat terpisah, Hukman Napitupulu selaku Humas PT Tuah Awang Lestari selaku perusahaan pelaksana proyek preservasi Jalintim Pangkalan Kerinci mengatakan, pihaknya akan menindaklanjuti keluhan masyarakat pengguna jalan tersebut.

"Kami akan segera memasang rambu-rambu peringatan dan juga menyiram jalan bekas pengerjaan jalan tersebut. Sehingga tidak lagi dikeluhkan para pengguna jalan," tutupnya.(gem)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook