PANGKALAN KERINCI (RIAUPOS.CO) - Kegiatan Hulu Migas Zetizen Riau Pos Goes to School 2023 di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan berlangsung meriah dan seru.
Usai acara seremoni, kegiatan yang ditaja Riau Pos bersama Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas dan Gas Bumi (SKK Migas) dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) ini dilanjutkan dengan penanaman pohon jenis buah-buahan di lingkungan sekolah yang telah meraih penghargaan Adiwiyata Nasional tahun 2019 lalu itu.
Pohon jenis buah-buahan seperti kelapa, kelengkeng dan matoa ini, ditanam di depan halaman SMAN 1 Pangkalan Kerinci setelah tim Hulu Migas Zetizen Riau Pos Goes to School 2023 disambut dengan prosesi pengalungan bunga yang memberikan kesan tersendiri bagi rombongan. Di mana KKKS terdiri dari PT Bumi Siak Pusako, PT Pertamina Hulu Rokan, PT Energi Mega Persada (EMP), PT Pertamina PHE Siak, Pertamina EP, Pertamina PHE Kampar, SPR Langgak, Texcal Energy Mahato Inc, dan APG West Kampar Indonesia.
Penanaman pohon diawali Kepala Departemen Formalitas dan Komunikasi SKK Migas Sumbagut Yanin Kolison yang menanam pohon kelapa dan dilanjutkan Asisten Manager Petroleum Engineering Pertamina Hulu Energi (PHE) Kampar M Zuly Giansyah yang menanam pohon yang sama.
Disusul Kepala SMAN 1 Pangkalan Kerinci H Androni SPd MPd yang melakukan penanaman pohon kelengkeng. Penanaman pohon jenis matoa juga dilakukan Direktur Riau Pos Asmawi Ibrahim yang kemudian disusul PT EMP Bentu diwakili Media Relation Officer M Hansardi.
Dikatakan Yanin Kolison, dengan penanaman pohon ini, lingkungan sekolah tak hanya lebih hijau dan asri, tapi juga pohon yang ditanam akan sangat bermanfaat. Apalagi, industri hulu migas yang mencari dan mengelola minyak dan gas khususnya di Provinsi Riau dan merupakan bagian kegiatan industri Hulu Migas secara nasional, memiliki komitmen dalam melestarikan lingkungan.
Di mana salah satu pilar strategis visi dari Aiuchi On When O adalah memastikan keberlanjutan lingkungan. Tentunya SKK Migas dan juga K3S memahami bahwa dalam rangka program net zero emission, harus dilakukan langkah - langkah mitigasi dan pencegahan. Sehingga kegiatan penanaman pohon ini, menjadi satu program penting bagi pihak industri hulu migas.
“Kami yang ada di wilayah sumbagut, sangat mendukung program penanaman pohon yang telah dijalankan oleh Pemerintah. Dukungan ini telah kami lakukan dengan melakukan penanaman pohon sampai 2 juta pohon dalam tahun 2023, sesuai target SKK Migas tingkat nasional. capaian ini, mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya yang hanya sebanyak 1,7 juta pohon,” terangnya.
Hal senada juga disampaikan Asisten Manajer Petroleum Engineering Pertamina Hulu Energi (PHE) Kampar M Zuly Giansyah didampingi tim Comrel & CID PHE Kampar, Sri Hartati, Miswando, Puspita Adiyani, Venna Dwi Noviani dan Dzakyansyah Naufal. Di mana PHE Kampar telah merealisasikan penanaman sebanyak 1.556 pohon di wilayah kerja Provinsi Riau. “Capaian ini, telah terealisasi seratus persen sesuai komitmen kami bersama SKK Migas. Sedangkan jenis pohon yang telah di taman tersebut yakni pohon buah matoa, pohon bintaro, pohon kelapa genja, pohon pinang betara, pohon petai, pohon jengkol, pohon sengon dan anggrek dendro,” katanya.
Komitmen penanaman pohon tersebut juga telah direalisasikan PT Energi Mega Persada (EMP) Bentu. Hal ini dikatakan Field IR & Services Officer Feri Efendi didampingi Media Relation Officer M Hansardi. Di mana PT EMP Bentu telah menanam banyak 1.235 pohon.
Kepala SMAN 1 Pangkalan Kerinci H Androni SPd MPd menambahkan, SMAN 1 Pangkalan Kerinci telah berkomitmen untuk menjaga kelestarian lingkungan khususnya di sekolah. Ini terbukti sekolah telah meraih penghargaan sebagai sekolah Adiwiyata Nasional pada tahun 2019 lalu. Dimana hingga saat ini setidaknya telah adanya sejumlah jenis pohon yang telah ditanam di sekolah ini hingga berukuran besar. Seperti kelapa sawit, eucalyptus, angsana, kelengkeng dan matoa.
“Kami juga telah menerapkan pengurangan pemakaian bahan plastik sebagai upaya pengurangan emisi karbon. Di mana seluruh guru dan pelajar tidak dibenarkan membawa barang berbahan plastik. Seperti botol air, maka kita telah menerapkan aturan seluruh siswa dan guru untuk membawa tumbler. Begitu juga para pedagang di lingkungan sekolah yang harus mengganti bahan plastik dengan tisu,” tuturnya.
Tidak hanya itu, pihaknya juga telah melakukan pengolahan limbah daur ulang menjadi keterampilan dan kerajinan tangan yang bernilai ekonomis. Seperti tempat tisu serta membuat piring dari lidi. Ke depan, SMAN 1 Pangkalan Kerinci akan melakukan pengembangan ekobrik dengan membuat kursi dan meja dari bahan botol plastik sebagai upaya mengurangi emisi karbon.
Direktur Riau Pos Asmawi Ibrahim mengatakan, pihaknya sangat mendukung sekolah hijau, sebab akan berdampak baik dan positif kepada para siswa dan guru. Sekolah hijau merupakan harapan bersama dan hal itu perlu dikerjakan secara bersama-sama.(amn)