PANGKALANKERINCI (RIAUPOS.CO) -- Di Kabupaten Pelalawan, sebanyak 1.008 warga telah terserang ISPA sejak awal September ini. Hal ini disampaikan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Pelalawan H Asril SKm MKes kepada Riau Pos, Senin (16/9).
Dikatakannya, dalam berapa hari ini, dampak kabut asap telah menyebabkan meningkatnya penyakit ISPA yang sangat dikeluhkan masyarakat. Selain itu, masyarakat juga mengalami batuk dan pilek, pneumonia, Asma, iritasi mata dan iritasi pada kulit.
"Ya, dalam per hari saja, masyarakat yang terjangkit ISPA terus bertambah banyak. Di mana pada periode 1 hingga 15 September ini, ada 1.008 orang penderita ISPA di Kabupaten Pelalawan," terangnya.
Sementara di Dumai, korban ISPA tercatat sejak awal September hingga 15 September tercatat 2.379 kasus ISPA. Tidak hanya menyerang anak-anak, namun juga menyerang orang dewasa.
"Memang kualitas udara semakin menurun berada di level berbahaya, kita khawatir kondisi ini membahayakan masyarakat terutama anak-anak, selain itu juga bagi penderita penyakit pernafasan seperti asma, paru-paru dan lainnya," ujar Kasi Yankes Diskes Kota Dumai Hafiz, Senin (16/9).
Di Indragiri Hulu (Inhu) dalam sepekan ini penderita ISPA meningkat 82 orang. Sehingga pada Senin (16/9), total penderita ISPA akibat kabut asap mencapai 263 orang. Sementara pendirian posko pengungsian terdampak kabut asap didaerah itu bertambah menjadi 25 titik.
"Pekan lalu penderita Ispa hanya 181 orang dan sekarang meningkat menjadi 263 orang," ujar Kepala Dinas Kesehatan Inhu Elis Julinarti DCN Mkes didampingi Kabid Pelayanan Kesehatan Zul Afril, Senin (16/9).
Di Kuantan Singingi (Kuansing) sejak 1 hingga 16 September tercatat 232 warga terkena ISPA yang tersebar di seluruh kecamatan. Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kuansing dr Reza Tjahyadi, selain 232 warga Kuansing yang terserang ISPA, ada 9 orang di antaranya terkena pneumonia, iritasi kulit 20 orang dan iritasi mata 4 orang.
Sementara itu, Direktur RSUD Kuansing dr Fahdiansyah SpOG mengakui, ada lonjakan kasus ISPA. Namun katanya tidak signifikan.
"Ada dampak asap. Tapi itu belum signifikan lonjakan kasusnya," ujarnya, kemarin.
>>Berita selengkapnya baca Riau Pos hari ini.
Laporan : Tim Riau Pos
Editor : Rinaldi