BUNUT (RIAUPOS.CO) -- Aset Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pelalawan yakni Bumi Perkemahan (Buper) Bukit Segaria yang berada di Kecamatan Bunut telah menjadi bangunan mubazir. Pasalnya, sarana untuk meningkatkan mutu pembinaan dan pelatihan kepramukaan di Kabupaten Pelalawan, hanya difungsikan satu kali dalam setahun yakni pada puncak HUT Pramuka. Padahal, jika kawasan buper dengan luas lahan 12 hektare ini dikelola dengan baik dan maksimal, maka tidak hanya akan menjadi lokasi kegiatan kepramukaan saja, tapi juga bisa menjadi wahana rekreasi alternatif bagi keluarga. Hal ini karena buper tersebut berada tidak jauh dengan kawasan wisata Bono di Kecamatan Teluk Meranti.
Demikian disampaikan salah seorang tokoh pemuda Kecamatan Bunut, Suardi kepada Riau Pos via telepon selulernya. Dikatakannya, sejauh ini Buper Bukit Segaria tidak dikelola dengan baik oleh Pemkab Pelalawan dan Kwartir Cabang (Kwarcab) 0411 Pelalawan. Di mana saat ini kondisi banyak bangunan buper tersebut tidak terurus yang saat ini telah ditumbuhi lumut dan juga rumput telah meninggi akibat tidak adanya kejelasan soal penjaga dan pengelola aset sarana pramuka tersebut.
"Ya, saat ini kondisi Buper Bukit Segaria ini sangat memprihatinkan karena tidak terurus atau tidak dikelola dengan baik oleh Pemkab Pelalawan maupun Kwarcab Pelalawan. Pasalnya, buper ini tidak difungsikan secara maksimal. Di mana buper ini hanya digunakan setahun sekali untuk kegiatan Hari Pramuka ataupun perkemahan tingkat Kabupaten Pelalawan. Padahal, jika buper ini dikelola dengan baik, maka tentunya tempat ini sangat potensial untuk dikembangkan menjadi sarana rekreasi atau tempat wisata bagi masyarakat," terangnya.
Diungkapkan pria yang akrab disapa Ardi ini, bahwa jika Pemkab Pelalawan ataupun Kwarcab 0411 Pelalawan dapat menyerahkan pengelolaan Buper Bukit Segaria ini kepada pihak Pemerintah Kecamatan Bunut, maka tentunya buper ini dapat dikelola secara maksimal sebagai sarana kegiatan pramuka dan juga dapat dikembangkan menjadi sarana rekreasi. Sehingga tentunya sarana ini juga akan meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) bagi Negeri Seiya Sekata ini.
"Jadi, kita minta Pemkab dan Kwarcab Kabupaten Pelalawan dapat menyerahkan pengelolaan Buper Bukit Segaria ini kepada pihak Kecamatan Bunut yang telah menyatakan kesiapannya. Sehingga pihak kecamatan akan bertanggung jawab sepenuhnya untuk mengelola dan merawat Buper Bukit Segaria yang berada di Desa Lubuk Mas ini, sebagai sarana kegiatan pramuka. Juga dapat dikembangkan menjadi sarana rekreasi keluarga. Tapi, kalau untuk saat ini, pihak kecamatan Bunut tidak bisa berbuat banyak karena ini bukan domain mereka melainkan Kwarcab dan juga Pemkab Pelalawan. Selama ini, pihak kecamatan sifatnya hanya sekadar pemberitahuan jika akan diadakan kegiatan di bumi perkemahan ini," paparnya.
Ditambahkannya, bahwa jika kawasan buper ini dikembangkan menjadi sarana rekreasi keluarga, maka tentunya kawasan ini menjadi kawasan multiguna dan menjadi salah satu pusat rekreasi andalan di Kabupaten Pelalawan. Apalagi jika disandingkan sebagai kawasan penunjang wisata Bono, maka tak menutup kemungkinan pengembangan lokasi Buper Bukit Segaria ini akan berdampak memberikan PAD dan peningkatan pendapatan ekonomi masyarakat di sekitar Bukit Segaria itu.
"Ini lokasi yang strategis dan sangat alami dan sangat sayang bila kondisi ini tidak dimanfaatkan dengan baik. Untuk itu, maka sekali lagi kami meminta agar Pemkab Pelalawan maupun Kwarcab 0411 Pelalawan dapat segera menyerahkan pengelolaan kawasan Buper Bukit Segaria ini. Sehingga aset daerah ini tidak menjadi bangunan yang mubazir karena tidak dikelola dengan maksimal," ujarnya.
Hanya saja Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Pelalawan H Davidson SH serta Ketua Kwarcab 0411 Kabupaten Pelalawan Drs H Atmonadi MSi masih belum memberikan respon terhadap keinginan masyarakat tersebut setelah dihubungi melalui selulernya.(amn)