Ajak Siswa Jauhi Narkoba Upacara Sumpah Pemuda di SMA YLPI Pekanbaru

Pekanbaru | Senin, 31 Oktober 2022 - 09:08 WIB

Ajak Siswa Jauhi Narkoba Upacara Sumpah Pemuda di SMA YLPI Pekanbaru
Sekretaris Umum YLPI Drs H Sudarmo Hasan MA, Kepala SMA YLPI Pekanbaru Suhardi SPd, majelis guru dan siswa yang serba berpakaian adat foto bersama usai upacara memperingati Hari Sumpah Pemuda, Jumat (28/10/2022). (SMA YLPI UNTUK RIAUPOS.CO)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Sekretaris Umum YLPI Drs H Sudarmo Hasan MA bertindak sebagai pembina upacara memperingati Sumpah Pemuda di SMA YLPI Pekanbaru. Dalam amanatnya mengingatkan, generasi muda harus mewaspadai narkoba. Narkoba merupakan bentuk penjajahan yang masuk tidak membawa senjata, masuk dengan cara menyusup.    

"Harapan kami dari YLPI, mari bersama-sama berantas penjajahan di atas dunia yang berbentuk narkoba dan jangan sekali-kali pengonsumsi narkoba serta menjadi pengedar narkoba," ungkap Sudarmo di sekolah tersebut, Jumat  (28/10).


Jauhi narkoba, inilah caranya mengisi kemerdekaan. "Selamatkan diri kita dari segala penjajahan yang seperti itu. Mari kita isi kemerdekaan dengan positif sebagai generasi muda penerus bangsa. Para pemuda sudah mengikrarkan bertanah air satu, tanah air Indonesia, berbangsa satu, bangsa Indonesia, berbahasa satu, bahasa Indonesia. Ini dikumandangkan para pemuda harapan bangsa pendahulu kita pada 28 Oktober yaitu 94 tahun yang lalu. Bukan waktu singkat, mari kita camkan itu semua, bahwa pemuda berperan melaksanakan, mengisi kemerdekaan," tuturnya.

Ia juga mengajak para pemuda terutama siswa SMA YLPI berterima kasih kepada guru, karena guru merupakan pahlawan tanpa tanda jasa. Sudarmo juga memuji pelaksanaan pengibaran bendera sangat bagus sekali begitu pula pelaksanaan upacara bendera lainnya.

Sementara itu, Kepala SMA YLPI Pekanbaru Suhardi SPd menyampaikan pesan kepada siswa terkait dengan Sumpah Pemuda tersebut yakni tanamkan rasa cinta, rasa persatuan dan kesatuan terhadap bangsa serta negara. Lihat bagaimana para pemuda terdahulu dari Sabang sampai Merauke tetap bersatu pada tahun 1928. Saat itu komunikasi tidak seperti sekarang, mereka bisa bersatu. Sebagai generasi jangan pernah lupa dengan bangsa, dan tanah air.(nto/c)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook