PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Riau melalui Komisi V kembali memanggil Dinas Pendidikan, Senin (30/8). Pertemuan yang di pimpin Ketua Komisi V Eddy A Mohd Yatim serta dihadiri anggota Ade Hartati dan Zulkifli Indra ini diikuti oleh perwakilan Disdik Riau. Yakni Kabid SMA M Guntur dan staf. Sedangkan untuk kepala dinas Zul Ikram, berhalangan hadir.
Usai rapat, Eddy Yatim kepada Riau Pos mengatakan, pihaknya mengancam akan membentuk panitia khusus jika persoalan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun 2021 tak kunjung diselesaikan. Pihaknya mendesak Disdik segera menyelesaikannya. Menurut dia, Disdik Riau hingga saat ini belum mampu menyelesaikan persoalan PPDB khususnya untuk tingkat SMA/SMK di Kota Pekanbaru.
"Pada pertemuan kami berpesan agar disampaikan kepada Kadisdik agar menuntaskan permasalahan PPDB. Karena Kadis tidak hadir," pungkas Eddy.
Diakui Eddy, persoalan penerimaan paling banyak terjadi di Kota Pekanbaru. Sedangkan untuk daerah jumlah siswa yang ada di Kota Pekanbaru jauh lebih banyak di banding daerah lainnya. "Kami tekankan, harapannya masyarakat yang belum bisa tertampung di sekolah tujuan, agar bisa diselesaikan," pintanya.
Dalam kesempatan itu, Eddy mengatakan, permintaan penyelesaian masalah ini bukan hanya dari Komisi V semata. Melainkan juga keinginan dari seluruh anggota DPRD Riau. Usai rapat, Kabid SMA Disdik Riau M Guntur saat dimintai keterangan enggan memberikan komentar. Dia mengarahkan awak media untuk menanyakan hal tersebut kepada Kadiskdik Riau, Zul Ikram.
Diberitakan sebelumnya, Komisi V DPRD Riau yang membidangi pendidikan sempat membahas aduan perihal aduan kecurangan serta isu jual beli bangku dalam pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). Bahkan, sejak pelaksanaan PPDB dimulai hingga berakhir beberapa waktu lalu, dewan masih ada menerima aduan. Baik dari wali murid maupun lembaga swadaya masyarakat (LSM).(nda)