PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau, melalui Dinas Pendidikan, tetap menjalankan program kerja sama bantuan pendidikan dengan Global Katalyst Jerman. Di mana kerja sama pendidikan ini, dalam rangka untuk meningkatkan mutu pendidikan berstandar internasional Jerman.
Kepala Dinas Pendidikan Riau Kamsol mengatakan, pihaknya telah menerima perwakilan dari Direktur Kerjasama Strategis Global Katalyst Jerman Doddy Primanda Kadarisman dan diterima oleh Gubernur Riau H Edy Natar Nasution didampingu Kadisdik Riau Kamsol, Kadisnakertrans Riau Imron Rosyadi.
Program tersebut telah menetapkan 32 sekolah SMA/SMK, untuk melaksanakan program Internasional Program (IP), Riau sendiri menunjuk 4 sekolah yakni 2 SMA dan 2 SMK untuk program sekolah unggulan. Global Katalyst untuk melaksanakan kedua program tersebut menyediakan dana sebesar Rp500 miliar untuk beberapa provinsi di Indonesia.
“Program ini sebagai wujud dari program pendidikan Riau unggul. Gubernur Riau menyambut dengan baik kerja sama dengan global Katalyst Jerman. Program ini akan memberikan dampak yang positif bagi kemajuan pendidikan di Provinsi Riau,” ujar Kamsol.
Gubernur menyarankan agar program ini disosialisasikan dengan baik, ke berbagai kalangan masyarakat dengan mengunakan keterampilan komunikasi yang baik ke seluruh kalangan masyarakat.
Sementara itu, Direktur Kerjasama Strategis Global Katalyst Jerman Doddy Primanda menjelaskan, untuk meningkatkan mutu pendidikan terstandar Jerman, pihaknya akan melaksanakan dua program, yaitu dengan melaksanakan internasional program dan sekolah unggulan.
“Program kedua, program ini menekankan kepada pembangunan karakter sebagai pondasi untuk mencetak pemimpin yang berintegritas tinggi, dan memiliki daya juang untuk kehidupan yang global profesional terstandar Jerman,” kata Doddy.
Ditegaskan, Doddy program internasional ini akan diterapkan pada satu kelas setiap tingkat kelas, baik SMA maupun SMK di Provinsi Riau. Sedangkan sekolah unggulan di peruntukkan sekolah sistim boarding school, terkait dengan program tersebut pemerintah Provinsi Riau, melalui dinas pendidikan.
“Peserta didik kita betul-betul dipersiapkan melajutkan pendidikan untuk ausbildung (pendidikan vokasi bersertifikat) untuk SMAK, maupun studium (melanjutkan pendidikan S1,S2,S3) ditekankan untuk SMA. Untuk pembangunan karakter, peserta didik dan penguasaan bahasa Jerman mutlak harus dimiliki peserta didik,” ujarnya.(sol)
