PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Sejak dibuka beberapa bulan lalu, Rumah Aspirasi Hamdani sudah melayani sebanyak 1.800 administrasi kependudukan (adminduk) seperti KTP, KK, dan surat menyurat lainnya. Rumah Aspirasi ini dibuat untuk melayani masyarakat yang memerlukan pelayanan kependudukan dan penyampaian aspirasi lainnya.
"Bahkan ada juga yang minta bantuan pelayanan BPJS, dan surat lainnya,"ujar Ketua DPRD Kota Pekanbaru Hamdani MS SIP.
Hal itu dikatakannya saat reses di wilayah RW IV, Kelurahan Marpoyan Damai, pekan lalu. Reses dilaksanakan bergelombang per RT, sejak pagi hingga malam hari. Tentu dengan menerapkan protokol kesehatan.
Dia menyebut, kebanyakan pelayanan diberikan hingga tuntas. Artinya hingga KK dan KTP-nya jadi. Beberapa masyarakat memang masih menemukan pelayanan kependudukan yang lambat, bahkan berlarut-larut. Rumah Aspirasi menjembataninya.
"Semuanya gratis, tidak dipungut biaya,"ujarnya.
Anggota DPRD kerap dipersepsikan hanya bekerja dan turun sekali lima tahun. Anggapan itu yang dianggapnya keliru dan perlu diperbarui. Salah satunya adalah dengan adanya Rumah Aspirasi yang berada di Jalan Belimbing ini. Rumah Aspirasi ini merupakan yang pertama di Pekanbaru. Ada juga kemudian yang dibuka, yakni dari anggota DPRD Fraksi PKS lainnya, Kartini SKM.
Sebagai Ketua DPRD yang dipikirkan tentu bukan hanya masyarakat dari daerah pemilihannya saja. Tapi seluruh masyarakat Pekanbaru yang berjumlah 1,2 juta. Kenyataannya memang yang datang ke Rumah Aspirasi bukan hanya masyarakat Marpoyan Damai atau Tenayan Raya. Begitu juga bukan hanya soal adminduk, tapi juga anak sekolah, hingga urusan BPJS. Sebagai ketua dewan, dia juga melayani hal itu.
Tapi karena selama ini wilayah Marpoyan Damai tidak memiliki wakil di DPRD, maka pembangunan di wilayah ini seakan tersendat. Sudah 30 tahun, khususnya Kelurahan Wonorejo tak memiliki wakil di Gedung Payung Sekaki.
"Makanya kita coba sedikit demi sedikit. Kita bangun kampung kita ini agar tak terlalu timpang dengan yang lainnya,"ujarnya.
Yanti, seorang warga menyampaikan keluhannya soal sekolah yang jauh, terutama SMP. Hamdani langsung merespon tentang rencana pembangunan SMP negeri. Anggaran Pemko memang sedang berat. Tapi diusahakan agar pembangunan tak hanya fokus pada proyek Tenayan, tapi juga pembangunan SDM, yakni gedung sekolah dan fasilitas di dalamnya.
"Sudah kami anggarkan pengadaan tanah di 2022. Jika tak ada kendala, pada 2023 kita bangun,"ujarnya.
Warga lainnya Kaswandi menyebut bahwa Rumah Aspirasi sudah benar-benar dirasakan manfaatnya. Dia yang pindahan dari Sumbar bertahun-tahun lalu, tak bisa membuat KTP Pekanbaru. Ada saja yang dianggap kurang. Setelah syarat lengkap, KTP tak kunjung selesai.
"Kami minta bantuan di Rumah Aspirasi, hanya satu bulan tuntas. KTP sudah jadi,"ujarnya.(muh)