PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Sebanyak 16 mahasiswi dari Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan (STKIP), Yayasan Abdi Pendidikan Payakumbuh, Kota Payakumbuh, Sumatera Barat berkunjung di Riau Pos. Mereka ingin mempertajam ilmu jurnalistik yang dipelajari di kampus. Di samping itu juga ingin melihat secara langsung proses pembuatan koran.
Hal itu disampaikan Dosen Program Studi STKIP Yayasan Abdi Pendidikan Payakumbuh Sri Mures Walef MPd ketika berkunjung di Riau Pos, Selasa (30/5). Dia menyebutkan, kunjungannya kali ini bersama dosen lain dan belasan mahasiswi tersebut, bertujuan untuk mendapatkan penambahan pengetahuan tentang ilmu jurnalistik. Jurnalistik sendiri merupakan salah satu mata kuliah yang dipelajari para mahasiswa.
"Tujuan kami berkunjung tentunya untuk mengetahui Riau Pos dan meningkatkan jurnalistik mulai mencari berita sampai dicetak menjadi koran. Juga untuk mengetahui sejarah berdirinya perusahaan Riau Pos," ungkapnya membuka perbincangan pada pertemuan tersebut.
Kedatangan Sri didampingi Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Sufia Retti MPd dan Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Poni Ernis MPd.
Lanjutnya, kunjungan di Riau Pos tersebut juga sebagai bahan pelaporan akademik yang ditulis para mahasiswa untuk kampusnya. "Mereka mahasiswi nanti akan membuat laporannya, mereka sudah berkunjung ke Riau Pos dan melihat langsung proses dalam mencari berita sampai proses menjadi korannya," tambahnya.
Kunjungan para dosen dan mahasiswi ini disambut hangat Manajer Pemasaran Riau Pos Abdul Kadir Bey, Manajer IT Hendriwanto dan Redaktur Pelaksana Syahrul Muchklis yang menjelaskan terkait bidang bisnis Riau Pos.
Sebelum rombongan mahasiswi dan dosen meninggalkan Riau Pos, dibuka terlebih dahulu sesi bertanya. Sebagian mahasiswi bertanya soalan strategi Riau Pos yang tetap eksis di masa perkembangan media digital.
Egi Dia Safitri, salah seorang mahasiswi bertanya tentang apa upaya Riau Pos agar media tidak mati sedangkan media digital dan medsos berkembang pesat. Kemudian Riska bertanya tentang lebih mudah akses berita lewat media online. Sedangkan Putri bertanya mengenai banyak berita menguak kehidupan korban. Mahasiswa lainnya yang bertanya yakni Vira, Febi Amalia dan Sri Novita Dewi.(ilo)