Per Hari, 2.000 Lebih Sampel Swab Diperiksa

Pekanbaru | Senin, 31 Mei 2021 - 11:24 WIB

Per Hari, 2.000 Lebih Sampel Swab Diperiksa
Mimi Yuliani

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Kapasitas pemeriksaan sampel swab di laboratorium biomolekuler RSUD Arifin Achmad saat ini terus ditingkatkan. Per harinya, laboratorium biomolekuler RSUD Arifin Achmad bisa memeriksa hingga 2.000 sampel.

Kepala Dinas Kesehatan Riau Mimi Yuliani Nazir me­ngatakan, saat ini laboratorium biomolekuler RSUD Arifin Achmad memang terus meningkatkan kapasitas pemeriksaan sampel swab per harinya. Hal tersebut karena saat ini angka positif Covid-19 di Riau juga sedang tinggi.


"Laboratorium bio­molekuler RSUD Arifin Achmad sudah bisa memeriksa sampel swab per harinya mencapai 2000 lebih sampel. Jumlah sampel harian yang diperiksa ini terus meningkat dibandingkan hari-hari sebelumnya,"kata Mimi.

Lebih lanjut dikatakannya, dengan terus meningkatnya kapasitas pemeriksaan sampel swab tersebut, maka proses tracing kontak pasien positif Covid-19 akan lebih cepat dilakukan. Karena pasien positif akan lebih cepat diketahui.

"Kalau cepat diketahui pasien positif, maka proses tracing nya juga bisa lebih cepat. Dengan demikian, rantai penyebaran Covid-19 bisa segera diputus sehingga tidak menjangkiti banyak orang,"sebutnya. 

Secara keseluruhan, hingga saat ini laboratorium biomolekuler RSUD Arifin Achmad sudah memeriksa sampel swab hingga 324.189 spesimen.

"Sesuai arahan dari bapak presiden saat kunjungan ke Riau beberapa waktu lalu, kontak tracing harus ditingkatkan yakni per satu orang positif di tracing 15 orang,"ujarnya.

Sementara itu, alhi epidemiologi Riau, dr Wildan Asfan Hasibuan mengatakan, meningkatnya pasien positif Covid-19 di Riau belakangan ini disinyalir dampak lebaran Idul Fitri 1442 Hijriyah lalu. Dimana dampaknya baru terlihat dua pekan setelah perayaan Idul Fitri.

"Memang estimasi kami satu sampai dua pekan pasca lebaran kasus Covid-19 akan naik di Riau,"kata dr Wildan.

Selain itu, demikian dr Wildan, masih banyaknya masyarakat yang memaksakan diri untuk mudik dan banyaknya yang lolos melakukan mudik saat pembatasan kegiatan mudik juga menjadi salah satu indikator.

"Karena mobilitas orang sangat berperan dalam penularan Covid-19. Oleh sebab itu, pelacakan kontak erat harus lebih diperkuat yakni 15 orang per kasus konfirmasi positif,"katanya.(sol)
 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook