PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Pengangguran terbuka di Riau mengalami penurunan tahun ini. Dari data yang dikeluarkan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Riau, pengangguran terbuka di Riau pada tahun ini mencapai 135.050 orang. Jumlah tersebut menurun dibanding tahun lalu yang mencapai 138.510 orang.
Kepala Disnakertrans Riau Imron Rosyadi mengatakan, ada beberapa faktor yang menjadi penyebab masih adanya angka pengangguran di Riau. Seperti rendahnya mutu dan sumber daya manusia yang ada, kemudian sistem pendidikan yang belum link and match atau masih output oriented ,dan belum job oriented.
"Kemudian juga disebabkan minimnya kesempatan kerja yang match antara ketersediaan pekerja dengan lapangan kerja, serta kurangnya keterampilan menjadi usahawan,” ujar Kepala Disnakertrans Riau Imron Rosyadi kepada Riau Pos, Selasa (29/8).
Disnakertrans Riau pun melakukan beberapa upaya untuk mengurangi angka pengangguran terbuka di Riau. Seperti dengan melakukan pelatihan melalui Balai Latihan Kerja (BLK), pelatihan kerja melalui kerja sama, pemagangan dalam negeri, pemagangan luar negeri, dan pelatihan kewirausahaan.
"Kami juga melakukan pengendalian penggunaan tenaga kerja asing di Riau untuk lebih banyak memberikan kesempatan kerja kepada tenaga kerja lokal,” sebutnya.
Selain itu, pihaknya juga baru saja melakukan Riau Job Fair 2023. Sebanyak 12.605 pencari kerja (pencaker) yang tercatat memasukkan lamaran. Sebanyak 70 perusahaan yang berpartisipasi dengan lowongan pekerjaan 2.200 lebih. "Selama tiga hari berlangsungnya Riau Job Fair, kami mencatat ada 12.605 pencari kerja yang melamar,” kata Imron.
Lebih lanjut dikatakannya, pada hari pertama Riau Job Fair dibuka, pelamar pada bursa pameran kerja ini sebanyak 3.633 orang. Kemudian di hari kedua, sebanyak 4.237 pelamar. Sedangkan hari terakhir, pencari kerja yang mengikuti Riau Job Fair sebanyak 4.735 orang.
Terkait jumlah pencari kerja yang akan diterima oleh perusahaan, Imron mengatakan belum bisa dirincikan. Pasalnya, saat ini masih tahap proses seleksi di masing-masing perusahaan. "Untuk saat ini belum bisa diketahui, masih diproses oleh perusahaan. Diperkirakan dalam satu atau dua bulan ke depan sudah diketahui jumlah yang diterima di perusahaan,” sebutnya.
Melihat tingginya antusias pencari kerja yang melamar pada kegiatan Riau Job Fair ini, Imron mewanti-wanti perusahaan yang ikut menjadi peserta agar benar-benar menyerap tenaga kerja. Pihaknya tidak ingin Riau Job Fair ini hanya formalitas dan seremonial. Sebab yang paling penting dari kegiatan ini adalah, serapan tenaga kerja sehingga bisa mengurangi pengangguran di Riau.
"Perusahaan sudah membuat surat pernyataan bahwa lowongan kerja yang mereka buka di Riau Job Fair ini betul-betul lowongan yang memang mereka perlukan dan itu harus mereka rekrut,” kata Imron.
Jika melihat pengalaman tahun lalu, kata Imron, serapan tenaga kerja melalui job fair cukup tinggi. Mencapai 70 persen dari total lowongan kerja yang dibuka. "Sisanya 30 persen itu tidak terserap karena pelamarnya tidak sesuai dengan kualifikasi yang diperlukan perusahaan. Selain itu ada juga beberapa lowongan kerja yang tidak ada pelamarnya, tapi tidak banyak,” ujarnya.
Tahun 2023 ini, pihaknya menargetkan serapan tenaga kerja lewat Riau job fair ini lebih banyak lagi. Jika tahun lalu terserap 70 persen, tahun ini pihaknya menargetkan 80 persen. Saat ini Disnakertrans juga menyediakan aplikasi Pusat Informasi Ketenagakerjaan Industri Riau (PIKIR). Dengan aplikasi ini, para pencari kerja juga dapat mengakses aplikasi tersebut untuk mencari informasi lowongan pekerjaan.
"Selain pencari kerja, perusahaan juga bisa mengakses aplikasi untuk memasukkan informasi lowongan kerja. Namun baik pencari kerja maupun perusahaan harus membuat akun terlebih dahulu. Melalui aplikasi juga bisa dimulai seleksi awal seperti seleksi administrasinya,” jelasnya.(sol)