Mardianto menerangkan, seharusnya terlebih dahulu bisa memikirkan perencanaan yang matang. Agar dalam pembangunan flyover tidak menimbulkan permasalahan lagi di kemudian hari setelah jembatan itu difungsikan.
Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Riau Dadang Eko Purwanto membantah adanya kesalahan dalam perencanaan pembangunan jembatan layang samping depan Mal SKA Pekanbaru.
Ia menambahkan, terkait belum difungsikannya jalan terowongan di bawah jembatan layang bukan lagi menjadi urusan dari Dinas PUPR Riau. “Itu bukan urusan kita lagi. Tidak ada yang salah dalam perencanaannya. Perencanaan sudah matang,”ujarnya ketika dikonfirmasi Riau Pos melalui selulernya, Senin (18/3) lalu.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Perhubingan Kota Pekanbaru,Yuliarso mengatakan, memang sampai saat ini terowongan jalan layang Simpang SKA masih ditutup. “Kapan dibukanya itu tentatif, bisa cepat maupun bisa lambat,” ujarnya, Senin (18/3).
Ia menambahkan, terkait soal kesalahan dalam perencanaan itu bukan urusan Dishub. “Kalau soal kesalahan dalam perencanaan itu bukan urusan Dishub, silakan tanya ke Dinas PUPR Riau. Saat ini memang ditutup karena rekayasa lalu lintas. Melihat bagaimana arus lalu litasnya. Menyelesaikan satu persatu permasalahan arus lalu lintas yang terjadi,”terangnya.
Pantauan Riau Pos hingga saat ini jalan terowongan dibawah jalan layang Simpang SKA masih ditutup. Untuk memutar di dalam terowongan itu diperlukan kehati-hatian. Kalaupun sudah bisa dilewati maka kendaraan yang ingin berbelok harus hati-hati karena kendaraan lain tidak terlihat saat berbelok arah. Rawan terjadinya lakalantas.(nda/dof)