Perbedaan Jadi Penguat Persaudaraan

Pekanbaru | Jumat, 30 Juni 2023 - 09:11 WIB

Perbedaan Jadi Penguat Persaudaraan
Sebagian umat muslim melaksanakan Salat Iduladha 1444 H di Masjid Al-Fida di Jalan Kh Ahmad Dahlan, Kecamatan Sukajadi, Rabu (28/6/2023). (MHD AKHWAN/RIAUPOS.CO)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Perbedaan hari pada pelaksanaan Hari Raya Iduladha bukan pertama kali terjadi di Indonesia. Meski terdapat perbedaan, umat muslim diimbau untuk mengambil hikmah dan tidak pempersoalkannya.  Perbedaan ini bisa saja menjadi penguat persaudaraan.

Seperti disampaikan Ketua DPRD Kota Pekanbaru Muhammad Sabarudi ST, Kamis (29/6). Ia mengajak masyarakat Kota Pekanbaru untuk dapat bertoleransi dalam menghadapi perbedaan penetapan tanggal dan waktu Hari Raya Idul Adha 1444 Hijriyah kali ini.


Sebagaimana diketahui bersama, sebagian umat muslim merayakan Iduladha 1444 H pada Rabu (28/6), dan sebagian lainnya pada Kamis (29/6).

"Kita saling memahami dan saling toleransi. Intinya, menguatkan rasa persaudaraan di antara kita sesama umat muslim. Kalau ada perayaan harinya yang lebih cepat atau hari yang lambat, ya kita hargai saja yang penting kita tetap sama-sama menjaga dan saling bertoleransi," kata Sabarudi.

Soal perbendaan ini bukan yang pertama terjadi, akan tetapi sudah terjadi sejak sebelumnya. "Ini kan sudah biasa kita alami, jangan dijadikan persoalan. Perbedaan ini penting untuk kita pahami, jangan sampai perbedaan itu menimbulkan persoalan yang lain. Salah satunya permusuhan, rasa benci dan sebagainya," ujarnya.

Momen Berbagi Kebaikan

Semntara itu, perayaan Iduladha 1444 H, menjadi momen spesial bagi Wakil Ketua DPRD Kota Pekanbaru, Ir Nofrizal MM. Pasalnya dirinya dapat berbagi bahagia bagi orang-orang atau keluarga-keluarga yang memerlukan.

Dalam hal ini tentunya berbagi kebaikan di momen hari raya kurban. Kamis (29/6) satu ekor sapi atas nama Nofrizal dan keluarga diserahkan ke panitia pemotongan hewan kurban disalah satu mesjid di Kecamatan Limapuluh untuk potong-potong dan dibagi-bagikan langsung kepada orang yang memerlukan tadi.

"Pesan moral dari perayaan Iduladha 1444 H ini ialah berbagi kebaikan dengan sesama," kata Nofrizal kepada wartawan.

Disampaikan politisi PAN ini, memang untuk melakukan kurban ini tidak semuanya bisa melakukannya, meskipun begitu harus diniatkan dengan sungguh-sungguh untuk bisa ikut berkurban, dan berbagi pula.

"Memang ada juga dari kalangan kita sekarang ini, untuk berkurban dengan cara menabung untuk membeli satu ekor sapi atau hewan kurban, atau bergabung dengan yang lain dengan menabung membeli satu hewan kurban, namun pembeliannnya sistem kongsi atau patungan," jelasnya.

Dikatakan Nofrizal, daging ini sangat banyak dibutuhkan oleh masyarakat. Dan memang informasi di lapangan yang disampaikannya, dari banyaknya keperluan masyarakat dengan daging, orang yang kurban cuma sedikit. Apalagi di daerah-daerah terpencil di Pekanbaru, sangan sedikit sekali ada yang kurban.

"Makanya dari daging kurban kita, dibagi-bagikan kepada orang yang memerlukan, dan para buruh lepas di bantaran Sungai Siak," tuturnya.(yls)

Laporan AGUSTIAR, Kota

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook