Disperindag Jamin Bahan Pokok Aman

Pekanbaru | Senin, 30 Maret 2020 - 12:36 WIB

Disperindag Jamin Bahan Pokok Aman
Suasana jual beli di Pasar Pagi Palapa Jalan Durian Pekanbaru, tetap ramai, Ahad (29/3/2020). Warga yang berkerumun akan mempermudah penyebaran wabah Covid-19.(EVAN GUNANZAR/RIAU POS)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- DI tengah mewabahnya virus corona (Covid-19) membuat masyarakat semakin resah. Apalagi adanya kebijakan dari pemerintah agar masyarakat tidak keluar rumah, namun untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari masyarakat harus tetap keluar rumah membeli sembako.

Terhadap persoalan itu, Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Riau, Lisda Erni mengungkapkan, saat ini  pemerintah tengah melakukan antisipasi pencegahan penyebaran Covid-19. Meski demikian, pemerintah tetap menjaga ketersedian dan kestabilan keperluan bahan pokok bagi masyarakat di pasaran.


"Dari hasil pemantauan Disperindag Riau bersama pedagang pasar, walaupun sekarang lagi maraknya wabah Covid-19, tetapi untuk stok sembako di pasaran masih aman. Bahkan, harga sembako di pasaran relatif stabil dan normal," ungkap Lisda kepada wartawan.

Kalau dilihat dari data, sambung Lisda, hanya harga gula pasir yang di atas harga eceran tertinggi (HET) yaitu mencapai Rp18.000 per kilogram.

"Insya Allah, memasuki bulan suci Ramadan nanti, stok keperluan bahan pokok masih aman dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau sendiri telah berupaya mengantisipasi kekurangan tersebut," kata Lisda.

Sementara itu, pernyataan Disperindag Riau berbeda dengan kenyataan di lapangan. Warga Kota Pekanbaru malah mengeluhkan semakin melambungnya sejumlah bahan pokok. Bahkan harga gula pasir di pasar tradisional dan modern setempat hingga mencapai Rp17.000-18.000 per kilogram di tingkat pengecer.

"Sebelumnya, harga gula pasir hanya Rp13.000 hingga Rp14.000 per kilogram, kini naik jadi Rp17.000 hingga Rp18.000 per kilogram di pasaran. Bahkan, kalau membeli setengah kilogram itu Rp8.500 hingga Rp9.000," kata Dewi warga Jalan Kaharuddin Nasution Pekanbaru, Ahad (29/3).

Dewi mengatakan, terpaksa mengurangi kebutuhan minum teh maupun kopi bagi keluarganya karena anggaran untuk beli gula tidak mencukupi. "Ya harus dikurangi minum kopi dan teh bagi keluarga," terangnya.

Sebelumnya, untuk menjaga stabilitas harga sembako, Pemprov Riau bersama Badan Urusan Logistik (Bulog) Provinsi Riau-Kepulauan Riau (Riau-Kepri ) telah launching operasi pasar.

"Kegiatan ini juga bertujuan menjaga ketersediaan pangan di Riau dan operasi pasar ini nantinya akan diluncurkan di 12 kabupaten kota yang ada di Riau," kata Gubri, H Syamsuar.

Adapun beberapa bahan pokok yang dijamin ketersediaannya dalam operasi tersebut seperti beras, gula pasir, daging beku, dan minyak goreng. Ia juga mengharapkan ketersediaan pangan tersebut dapat terjaga di seluruh kabupaten/kota di Riau, bukan hanya di Pekanbaru saja.(ksm)

Laporan: DOFI ISKANDAR (Pekanbaru)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook