Nekat Berjualan, Lapak PKL di Jalan Agus Salim Dibongkar

Pekanbaru | Rabu, 29 Desember 2021 - 09:53 WIB

Nekat Berjualan, Lapak PKL di Jalan Agus Salim Dibongkar
Petugas Satpol PP Pekanbaru membongkar lapak pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di jalur pedestrian Jalan Agus Salim, Selasa (28/12/2021). Sebelumnya kawasan ini sudah dilakukan penertiban oleh petugas, namun sejumlah PKL masih nekat kembali berjualan.  (EVAN GUNANZAR/RIAUPOS.CO)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -  Selasa (28/12), petugas Satpol PP Pekanbaru kembali turun ke Jalan Agus Salim. Tak hanya melakukan imbauan, petugas juga membongkar lapak pedagang yang masih nekat berjualan di sana.

Pantauan Riau Pos, ratusan personel Satpol PP Kota Pekanbaru mengangkat dan memindahkan barang dagangan pedagang yang masih berjualan di atas trotoar. Namun para pedagang meminta batas waktu untuk membongkar dan memindahkan sendiri barang dagangannya selama satu jam lebih.


Setelah diberikan waktu dan sempat mendapat penolakan dari salah seorang pedagang, petugas langsung membongkar lapak pedagang yang masih berdiri, karena para pedagang telah melampaui batas jam berjualan yang telah diterapkan oleh Pemerintah Kota Pekanbaru yaitu hingga pukul 08.00 WIB. Serta adanya pembersihan yang dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Pekanbaru terhadap trotoar yang digunakan. 

Seorang pedagang Lukman mengaku keberatan atas pembongkaran dan pemindahan paksa yang telah dilakukan oleh petugas Satpol PP Kota Pekanbaru. 

Menurutnya, seharusnya bukan hanya pedagang yang berjualan di sebagian Jalan Agus Salim semata yang ditindak, tetapi seluruhnya.

’’Jelas kami tidak terima. Katanya mau dijadikan kawasan kuliner tapi hanya sebagian pedagang saja yang dibongkar lapaknya. Yang lain masih dibiarkan berdiri. Kan Jalan Agus Salim itu panjang bukan hanya sampai di simpang saja," tuturnya.

Kasatpol PP Pekanbaru Iwan Parlindungan Simatupang menyebut, pembongkaran yang pihaknya lakukan tersebut merupakan tindakan lanjutan setelah beberapa bulan lalu dilakukan pembongkaran paksa oleh tim yustisi.

Apalagi, selama ini Pemerintah Kota Pekanbaru telah memberikan batas waktu serta mengimbau agar para pedagang masuk ke dalam kawasan pasar dan tidak lagi berjualan di atas pukul 08.00 WIB karena lokasi tersebut akan dibersihkan oleh pasukan kuning dan tim kebersihan pasar. 

Dalam kegiatan pengawasan lanjutan tersebut dikatakan Iwan. Pihaknya menurunkan sebanyak 7 peleton atau 200 anggota untuk membantu para pedagang memindahkan lapaknya dari atas trotoar serta membongkar sedikit bangunan yang selama ini sudah diminta untuk melakukan pembongkaran sendiri.

’’Jadi tadi ada satu bangunan lapak pedagang yang selama ini sudah diminta untuk membongkar sendiri tapi tidak kunjung dilakukan. Pasalnya posisi lapak itu berada di atas trotoar dan pihak terkait lainnya juga tengah melakukan perbaikan terhadap trotoar yang masih digunakan sebagai tempat berjualan," kata dia. 

Lanjutan Iwan, pihaknya akan tetap menempatkan sejumlah personil di kawasan Jalan Agus Salim dan melakukan imbauan kepada para pedagang hingga akhir tahun 2021 mendatang. Guna memastikan kawasan tersebut bersih dan dapat dijadikan sebagai kawasan kuliner seperti yang direncanakan oleh Pemerintah Kota Pekanbaru. 

Iwan tidak menampik ada sejumlah pedagang yang telah ditertibkan. Karena beberapa pedagang masih nekat membuat lapak dan berjualan di sepanjang trotoar Jalan Agus Salim. Satpol PP pun telah membongkar lapak jualan yang mereka dirikan pada bahu jalan. 

Sejumlah sarana yang digunakan pedagang untuk berjualan juga dilakukan penyitaan oleh Satpol PP. Mereka diingatkan agar tidak lagi berjualan di tempat itu.

"Karena beberapa pedagang memasang lapak jualan nonpermanen. Secara umum mereka semua sudah membongkar sendiri lapaknya," terang Iwan. 

Dirinya menyebut akan terus berkoordinasi dengan tim penataan kawasan Jalan Agus Salim. Awal tahun 2020 direncanakan kawasan Jalan Agus Salim sudah menjadi salah satu tempat wisata kuliner malam. 

Terpisah, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (DPP) Kota Pekanbaru, Ingot Ahmad Hutasuhut mengatakan, kuliner malam ini nantinya bakal dikelola oleh LPM. Dinas bersama LPM setempat tengah melakukan persiapan untuk memulai penataan kuliner malam di sana. "Kita dalam persiapan untuk memulai kegiatan wisata malam. Kami berharap pedagang pagi itu bisa juga ikut malamnya untuk kegiatan  kepariwisataan," pungkasnya.(ayi/ali)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook