DUMAI (RIAUPOS.CO) -- Tambahan kuota jaringan gas (jargas) bumi untuk rumah tangga disambut baik oleh masyarakat Kota Dumai. Tambahan kuota tersebut sangat dinanti oleh masyarakat, namun pemerintah belum menetapkan kecamatan mana yang mendapatkan pemasangan jargas secara gratis oleh pemerintah pusat itu.
Tahun ini Dumai memang mendapatkan kuota pemasangan jargas rumah tangga sebanyak 4.810 jaringan dan kini tengah tahap pemasangan jaringan ke rumah warga. Untuk 2020 Dumai kembali mendapat tambahan sebanyak 5.000 jargas rumah tangga.
“Ya kami memang dengar Dumai dapat tambahan kuota, mudah-mudahan di Kecamatan Dumai Kota yang menerima,” ujar salah seorang warga, Jaka (45).
Ia mengatakan kenapa Dumai Kota yang mendapat tambahan kuota? Karena di Kecamatan Dumai Kota telah ada jaringan gas yang dipasang PGN dengan Program Sayang Ibu, namun itu baru 100 rumah. “Hanya untuk sebagian Kelurahan Bintan dan Sukajadi, Dumai Kota ada beberapa kelurahan, apalagi di pusat kota jadi sudah selayaknya kuota tersebut untuk warga di Kecamatan Dumai Kota,” tuturnya.
Ia mengaku sangat senang jika rumahnya juga mendapat pemasangan jaringan gas bumi. “Tentunya dari segi harga pasti juah lebih murah dibandingkan gas tabung,” sebutnya.
Seperti diketahui, Dumai mendapat kuota tambahan jaringan gas bumi untuk rumah tangga pada 2020. Penambahan untuk jaringan gas bumi untuk rumah tangga yang semula sebanyak 4.810 jaringan, pada 2020 bertambah 5.000 sambungan.
“Ini merupakan tindak lanjut usulan Pemerintah Kota Dumai kepada Kementerian ESDM. Menyusul telah rampungnya pembangunan jaringan gas bumi untuk rumah tangga ke 4.810 rumah tangga pada tanggal 26 Juni lalu. Pembangunan jaringan gas itu sendiri dibiayai melalui APBN tahun 2019,” ujar Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Hendri Sandra.
Sebagai informasi, proyek jaringan gas bumi, termasuk jaringan gas bumi untuk rumah tangga, masuk ke dalam proyek strategis nasional. Ini sesuai dengan Peraturan Presiden RI dengan tujuan mengurangi impor elpiji, mengurangi subsidi terhadap pemakaian elpiji dan memberikan akses bagi masyarakat untuk mendapatkan bahan bakar yang lebih hemat biaya. “Penggunaan bahan bakar gas bumi jauh lebih hemat dari elpiji. Harga rata-rata Rp5.000 per meter kubik. Untuk keperluan rumah tangga diperkirakan 10 meter kubik per bulan atau sekitar Rp50 ribuan saja. Penggunaan gas alam sangat aman, sebab tekanan gas dan esmisi gas buang sangat rendah,” ujarnya.
Ia mengatakan Pemerintah Kota Dumai sangat mengapresiasi pemerintah pusat yang telah memberikan bantuan alokasi anggaran untuk jaringan rumah tangga melalui APBN.(ifr/hsb)