PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Rekayasa lalu lintas di u-turn Jalan HR Soebrantas dekat persimpangan Jalan Putri Tujuh, Kecamatan Tuah Madani mulai dikeluhkan pengguna jalan. U-turn tersebut menjadi titik kepadatan lalu lintas beberapa waktu terakhir.
Kondisi semakin parah diduga akibat campur tangan beberapa Pak Ogah yang ikut mengatur rekayasa lalu lintas di sana. Kondisi terparah terjadi pada jam sibuk khususnya di sore hari. Menurut salah seorang pengendara Firman, selama Ramadan, kondisi lalu lintas sore hari dekat u-turn tersebut semakin memburuk. ''Apalagi kalau datang dari arah (Pasar Pagi, red) Arengka, banyak-banyak bawa sabar aja lagi, terpaksa puasa-puasa gini,'' ungkapnya, Selasa (28/3).
Kondisi kepadatan lalu lintas di u-turn tersebut, menurut beberapa warga sekitar, makin parah ketika barrier yang sebelumnya ditempatkan di dekat u-turn dibuka. Hingga kendaraan, terutama dari pertokoan dan dari arah Jalan Putri Tujuh memilih rute tersebut untuk berbelok arah menuju arah Pasar Pagi Arengka.
Terkait kondisi kepadatan lalu lintas tersebut, Kasat Lantas Polresta Pekanbaru Kompol
Birgitta Atvina Wijayanti mengatakan, pihaknya akan menurunkan personel untuk melakukan pengaturan.
Ketika disebutkan ada dugaan pembukaan barrier menjadi penyebabnya, Kompol Birgitta berjanji, pihaknya akan segera mencarikan solusi soal itu. ''Kalau soal barrier itu, nanti saat rapat bersama Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, akan kami bahas. Nanti akan kami sampaikan supaya kembali digeser ke tempat semula,'' sebut Kompol Birgitta, Selasa (28/3).(end)