Masih Perlu Upaya Maksimal Turunkan Stunting

Pekanbaru | Rabu, 29 Maret 2023 - 09:41 WIB

Masih Perlu Upaya Maksimal Turunkan Stunting
Kepala Perwakilan BKKBN Riau Dra Mardalena Wati Yulia MSi. (ISTIMEWA)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Angka Prevalensi Stunting di Provinsi Riau semakin giat dilaksanakan. Hal ini diakibatkan oleh  tahun terakhir dalam upaya pencapaian target atau sasaran RPJMN dan Renstra 2020-2024.

Bupati Rokan Hulu Sukiman menyampaikan perlu adanya peningkatan upaya, sinergisitas dan kolaborasi dengan lintas sektor. Menurutnya upaya percepatan penurunan stunting ini tidak bisa dilakukan hanya satu perangkat daerah saja.


Diketahui berdasarkan hasil SSGI 2022, angka stunting Kabupaten Rokan Hulu turun menjadi 22 persen yang semula berada pada angka 25,8 persen pada 2021. Tentunya angka ini masih perlu diturunkan.

Mengingat target yang telah ditetapkan dalam Peraturan Presiden Nomor 72/2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting yang disusul dengan Peraturan Kepala BKKBN Nomor 12/2021 mengenai RAN Pasti diharapkan angka stunting bisa iturun menjadi 14 persen pada 2024.

"Sebelumnya kami telah melakukan sinergisitas dan konvergensi, namun masih perlu upaya yang lebih maksimal lagi untuk bisa mencapai target yang telah ditetapkan. Untuk itu, kami terus memperkuat sinergitas program kerja sama lintas sektor mulai dari Dinas Kesehatan, Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Puskesmas, pihak Kecamatan hingga ke tingkat desa, serta melibatkan 4 Tim Pakar/Ahli diantaranya Dokter Anak, Dokter Kandungan/Obgyn, Ahli Gizi, dan Psikolog,"kata Bupati saat menerima Forum Koordinasi Percepatan Penurunan Stunting (FKPPS) di Ruang Pertemuan Rumah Dinas Bupati Rokan Hulu.

"Mari kita tumbuhkan semangat kebersamaan untuk bisa bergerak bersama mengentaskan stunting di daerah kita,"jelasnya.

Sementara Kepala Perwakilan BKKBN Riau Dra Mardalena Wati Yulia MSi menjelaskan, pertemuan ini bisa dimanfaatkan untuk penguatan peran dari masing-masing Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) yang telah dibentuk hingga ke tingkat desa.

"Untuk TPPS Tingkat Desa yang diketuai TP PKK Desa sendiri masih diperlukan adanya penguatan. Karena belum maksimalnya pendampingan kepada keluarga berisiko stunting. Selain itu, kita juga harus kembali menggerakkan 927 TPK yang ada di Kabupaten Rokan Hulu,"katanya.

Ketika semua sudah bergerak sesuai dengan perannya, lanjut Mardalena, diharapkan tidak ada lagi ditemui anak-anak berisiko stunting di daerah tersebut.(eca)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook