Kios STC Terlalu Mahal

Pekanbaru | Sabtu, 29 Februari 2020 - 09:17 WIB

Kios STC Terlalu Mahal
DEKORASI KIOS: Beberapa pekerja menyelesaikan dekorasi kios yang akan ditempati di Sukaramai Trade Center (STC), Rabu (26/2/2020). Sekitar 1.400 kios sudah bisa ditempati pedagang dalam waktu dua pekan hingga diharapkan seluruh kios akan terisi. (MHD AKHWAN/RIAUPOS)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Mahalnya harga kios di dalam gedung Sukaramai Trade Center (STC) Pekanbaru menjadi salah satu alasan pedagang enggan masuk ke dalam gedung. Pedagang mengaku keberatan dengan harga yang tinggi untuk menempati lokasi tersebut. Sebab, dengan kondisi ekonomi yang seperti sekarang ini mereka rasa tidak memungkinkan.

"Saya rasakan itu sangat berat dan tidak masuk akal. Harganya mahal sekali. Untuk dapat izin dekorasi dan masuk, harus bayar 30 persen di depan yang memiliki KTBH (Kartu Tanda Bukti Hak, red)," kata Ujang Sidempuan kepada Riau Pos, Jumat (28/2) pagi.


Pedagang kain ini mengaku sudah mem-booking kios di lantai dasar gedung STC dengan ukuran 2,5 x 3 meter seharga Rp230 juta. Ini terpaksa dilakukannya untuk menyambung hidup dari hari ke hari.

"Ya, kami tetap usaha (mencari duit, red). Ini sebenarnya momennya nggak tepat. Kami kan minta kios sementara ini bertahan sampai Hari Raya Idulfitri, tapi nggak dikabulkan. Jadinya kami kelabakan," jelasnya.

Untuk pindah masuk ke dalam, Ujang mesti menyiapkan dana segar sekitar Rp80 juta. Dana tersebut merupakan 30 persennya dari total keseluruhan harga kiosnya.

Saat ditemui, Ujang tengah membongkar dan memindahkan isi kios di TPS lamanya. Plang kios jualannya juga diangkut.

Dengan harga yang fantastis tersebut, membuat para pedagang putar-kepala mencari solusi. "Memang tidak tepat momen ini kami dipindah, kalau abis lebaran gak apa-apa. Ini bagi pedagang tak tepat, tapi bagi pengembang STC momen yang sangat tepat," timpal Ibu-ibu, pedagang lain yang enggan menyebut namanya.
Mereka terus mengeluhkan kondisi yang serba rumit tersebut. "Kami berharap ada solusi lah. Pertimbangkan soal ekonomi pedagang saat ini juga," katanya.(*1)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook