SAMPAH MENUMPUK DI PASAR PANAM

Belatung Masuk ke Musala

Pekanbaru | Jumat, 29 Januari 2021 - 10:20 WIB

Belatung Masuk ke Musala
Seorang juru parkir memperlihatkan belatung yang ada di sekitar musala dan tempat usaha pedagang di Pasar Simpang Baru Panam Jalan HR Soebrantas, Rabu (27/1/2021). Belatung-belatung ini berasal dari tumpukan sampah yang menggunung di pasar ini.(EVAN GUNANZAR/RIAUPOS.CO)

PEKANBARU, (RIAUPOS.CO) - Tumpukan sampah yang terdapat di pasar-pasar tradisional di Pekanbaru dikeluhkan warga. Sampah-sampah itu tak kunjung diangkut hingga menebarkan bau tak sedap. Bahkan, di salah satu pasar tradisional di Jalan HR Soebrantas, Kecamatan Tampan, belatung-belatung dari tumpukan sampah itu meringsek masuk ke dalam musala dan toilet umum yang ada di dekatnya. Jamaah pun menjadi terganggu saat menjalankan ibadah  salat.

Pantauan Riau Pos di Pasar Pagi Panam, Kamis (28/1), tumpukan sampah hampir menutupi area parkir di pasar


tersebut.  Sejumlah pemilik toko perhiasan yang berada di depan tumpukan sampah mengaku sering menyapu ribuan belatung-belatung yang mulai masuk ke dalam area toko dan membuat jijik pengunjung pasar.


Ahmad, seorang tukang parkir di Pasar Pagi Panam mengatakan, sudah selama satu bulan tumpukan sampah di kawasan tersebut tidak diangkut secara maksimal. Hanya satu mobil pengangkut sampah dan itu pun tidak semua sampah basah yang diangkut melainkan sampah-sampah di keranjang buah yang ditumpuk hingga penuh.

Beberapa pedagang juga telah memasang spanduk larangan membuang sampah beserta ancaman dendanya. Namun tak semua pedagang serta warga sekitar yang mengindahkannya.

"Kesal kami! Itu lihat, belatung di mana-mana. Ini masuk ke dalam toilet umum dan musala apa tidak mengganggu itu. Seharusnya DLHK bisa mengangkut semuanya ini tidak sampah yang tidak seberapa yang dibawa, sampah basah yang penuh belatung dibiarkan saja sampai menutup area parkir," ucapnya.

Lanjut Ahmad, saat hujan mengguyur Kota Bertuah beberapa hari ini juga turut membuat pedagang di kawasan Pasar Pagi Panam merasa mual. Karena aroma busuk menyeruak ke permukaan dan membuat semua orang yang melintas di pasar tersebut mual.

"Aroma busuknya saja sudah tercium dari jauh. Banyak yang mau pingsan pas lewat sini. Nggak tahan baunya," kesalnya.

Sementara itu saat dikonfirmasi Sekertaris Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Pekanbaru Azhar mengatakan,  pihaknya memang mendapatkan informasi terkait tumpukan sampah di sejumlah pasar dan sudah berkoordinasi dengan petugas di lapangan untuk melakukan pengangkutan.

"Sudah kami koordinasikan tadi malam kita sudah melakukan pengangkutan dan pembersihan sampah di empat pasar yang ada di Pekanbaru. Yaitu Pasar Sukaramai Jalan Agussalim, Pasar Senapelan (Kodim) Jalan Teratai, Pasar Cikpuan (loket) Jalan Tuanku Tambusai, dan Pasar Pagi Selasa Panam Jalan HR Soebrantas," jelasnya.

Lanjut Azhar,  DLHK Kota Pekanbaru juga mengerahkan sebanyak 8 unit kendaraan fuso Hino 500 FG 235 TI dan satu alat berat guna mempercepat proses pengerjaan, khususnya di Pasar Cik Puan dan Pasar Pagi Selasa Panam.

"Kami menghimbau kepada masyarakat untuk belajar tertib dalam membuang dan menempatkan sampah, karena sudah ada tempat-tempat yang disiapkan oleh Dinas DLHK," ajaknya.(yls)

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook