PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau mendapatkan bantuan alat PCR untuk memeriksa sampel swab pasien suspect corona di Riau. Bantuan alat PCR tersebut dari BBPOM di Pekanbaru yang sudah diserahkan pada Senin (27/4). Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Riau Mimi Yuliani Nazir mengatakan, dengan adanya penambahan alat PCR tersebut, saat ini Laboratorium Biomolekuler RSUD Arifin Achmad memiliki tiga alat PCR. Yakni satu alat milik Dinas Peternakan Riau, satu alat pembelian Pemprov beberapa waktu lalu, dan satu alat dari BBPOM. "Dengan adanya tambahan alat PCR ini diharapkan bisa semakin mempercepat proses pemeriksaan sampel swab pasien suspect corona di Riau. Yang biasanya dalam sehari bisa memeriksa 50-60 sampel, diharapkan saat ini bisa lebih banyak," katanya.
Hingga saat ini, lanjut Kadiskes, laboratorium Biomolekuler RSUD Arifin Achmad sudah menerima sampel swab sebanyak 549. Dari jumlah tersebut, sampel yang sudah bisa diperiksa baru sekitar 250-an. "Mudah-mudahan bisa semakin banyak sampel yang diperiksa lagi. Sehingga hasilnya juga cepat diketahui. Untuk SDM tidak ada masalah karena SDM yang ada masih cukup. Alat ini juga bekerja secara digital," jelasnya.
Untuk update orang dalam pemantauan (ODP) di Riau hingga saat ini total berjumlah 50.307. Yang sudah selesai menjalani pemantauan sebanyak 36.236 sehingga yang masih berstatus ODP sebanyak 14.071. Untuk pasien dalam pengawasan (PDP) total berjumlah 594. Yang sudah dinyatakan sehat 268, meninggal 75 dan yang masih dirawat 251.
"Untuk pasien positif corona total berjumlah 39 orang, 21 masih dirawat, 14 sudah sehat, dan empat meninggal dunia," ujarnya.
Sementara itu Asisten III Setdaprov Riau Syahrial Abdi mengatakan, Pemprov Riau telah menyalurkan anggaran penanganan dan pencegahan corona yang diperuntukkan bagi 83 kelurahan yang tersebar di 12 kecamatan Kota Pekanbaru sebesar Rp8,3 miliar melalui bantuan keuangan (bankeu). "Kami sudah menyalurkan bankeu kelurahan untuk Kota Pekanbaru sebesar Rp8,3 M sudah dimasukkan kas kota. Ini karena Pekanbaru sudah melaksanakan PSBB. Masing-masing lurah menerima sebesar Rp100 juta untuk 83 kelurahan yang tersebar di Pekanbaru," kata Syahrial.
Syahrial menjelaskan, seluruh kelurahan sudah bisa menggunakan anggaran bankeu untuk penanganan virus corona, melalui transfer dari kas daerah Kota Pekanbaru. Dan semua penggunaan anggarannya ada dalam Peraturan Gubernur termasuk juknisnya.
Tercatat 9 PDP di Bengkalis
Jumlah PDP Covid-19 yang dirawat di Kabupaten Bengkalis bertambah 1 orang, Sehingga menjadi 9 orang hingga, Senin (27/4). Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid Kabupaten Bengkalis Johansyah Syafri menjelaskan, satu PDP baru tersebut berinisial EW (53), perempuan dan merupakan warga Kecamatan Bengkalis.
"Saat ini EW dirawat di RSUD Bengkalis. EW mulai dirawat hari ini (kemarin, red)," jelas Johan.
Ditambahkannya, sebelum dirawat di RSUD Bengkalis, memiliki perjalanan ke Pekanbaru. EW pulang dari Pekanbaru pada, Selasa (21/4). "Dan sempat menjalani perawatan selama sepekan di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru. Tapi tak ada kaitannya dengan Covid-19," ujar Johan.
Dengan dirawatnya EW sebagai PDP, maka total PDP yang dirawat di RSUD Bengkalis sebanyak 8 orang. Sedangkan 1 PDP lagi dirawat di RS Awal Bros.(sol/esi)