PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Penjabat (Pj) Wali Kota (Wako) Pekanbaru, Muflihun SSTP MAP memberikan perhatian serius terhadap merebaknya kasus flu burung di daerah Kampar. Dia menyebut sudah menginstruksikan kepada OPD Pemko Pekanbaru terkait, agar melakukan antisipasi agar flu burung tidak sampai masuk di Pekanbaru.
Menurutnya, kasus flu burung tersebut perlu diantisipasi sedini mungkin. Apalagi Pekanbaru daerah yang paling dekat serta berbatasan langsung dengan Kampar, dimana daerah yang ditemukan kasus flu burung tersebut. Jangan sampai masyarakat Kota Pekanbaru merasa khawatir dengan wabah tersebut.
Sekdako Pekanbaru Indra Pomi Nasution memimpin rapat bersama para kepala OPD jajaran Pemko Pekanbaru membahas isu-isu pembangunan Kota Pekanbaru beberapa waktu lalu .
"Harus waspada juga kami menyikapi kasus flu burung, kepada dinas terkait kami minta ada langka-langka awal bagaimana untuk mengantisipasi dan meminimalisir," ujar Muflihun kepada Riau Pos, Selasa (28/3/2023).
Dia juga telah berkoordinasi dengan dinas terkait untuk melakukan upaya cepat mencegah flu burung masuk Pekanbaru. Serta memberikan pemahaman terhadap dampaknya untuk kesehatan manusia. Karena menurutnya mencegah lebih baik ketimbang sudah terdampaknya. "Untuk mencegah masuknya wabah flu burung itu ke Pekanbaru, saya minta dinas terkait berkoordinasi," tambahnya.
Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru lanjut Muflihun, juga merasa perlu untuk mensosialisasikan wabah flu burung tersebut terhadap masyarakat. Karena masyarakat Pekanbaru juga banyak yang pelihara hewan unggas seperti ayam dan itik. "Ini baru ya masyarakat juga masih banyak yang belum mengetahuinya. Untuk itu kami dan dinas terkait mensosialisasikan flu burung itu dan bahayanya untuk manusia. Kami juga mencari langka minimal menjaganya," sebutnya.
Pj Wako Pekanbaru Muflihun memberikan bingkisan saat bertemu dengan perwakilan warga dari beberapa kecamatan di Kota Pekanbaru baru-baru ini.
Diketahui ratusan unggas mati mendadak di Desa Koto Masjid, Kecamatan XIII Koto Kampar, Kabupaten Kampar dipastikan terjangkit akibat flu burung. Pemeriksaan unggas mati di Kabupaten Kampar itu sudah keluar, dan hasilnya positif flu burung.
Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan (Distankan) Kota Pekanbaru Muhammad Firdaus,menegaskan, meski flu burung sudah sampai ke Kampar, namun hingga kini belum ada menemukan ternak warga yang terjangkit flu burung atau H5N1 di Pekanbaru. "Dari hasil monitoring dan pemantauan kami, baik di peternakan maupun di penjualan ayam, Alhamdulillah Pekanbaru masih bebas dari flu burung. Dan juga belum ada laporan sama sekali," kata Firdaus.
Meski sudah memastikan Kota Pekanbaru aman dari wabah flu burung, seperti yang menjangkit daerah Kabupaten Kampar, Pemko Pekanbaru tetap merasa penting untuk mengimbau masyarakat Pekanbaru untuk dapat mengantisipasi serta meminimalisir dari lingkungan tempat tinggalnya.
Firdaus mengajak masyarakat Pekanbaru meminimalisir wabah flu burung dengan melaksanakan penyemprotan mandiri. Terutama terhadap para para peternak atau warga yang memelihara unggas seperti ayam, itik dan bebek serta pemelihara burung kicau dan burung hias di rumah masing-masing.
"Kami mengimbau dan mengajak masyarakat Pekanbaru untuk melakukan penyemprotan sekitar kandang ayam dan unggas lainnya. Juga yang punya peliharaan burung dirumahnya masing-masing. Tindakan ini penting untuk antisipasi dan meminimalisir flu burung," ujar Firdaus kepada Riau Pos.
Lanjutnya, warga tidak perlu merasa bingung dengan bahan kimia seperti apa yang aman untuk penyemprotan. Penyemprotan bisa dilakukan hanya dengan larutan deterjen yang ditambahkan dengan air secukupnya. Penyemprotan mandiri menurut dia sudah dilakukan oleh sebagian warga yang memiliki peliharaan unggas dan peliharaan burung dirumah masing.
"Penyemprotan desinfektan di kandang unggas tidak harus pakai bahan kimia, larutan deterjen atau bekas cucian pakaian juga bisa. Mari lakukan penyemprotan mandiri untuk mengantisipasi penyebaran flu burung," terangnya.
Lanjut dia, imbauan penyemprotan desinfektan juga berlaku bagi penjual unggas seperti ayam potong dan penjual burung dipasar burung dan ditempat lainnya. Sehingga hewan peliharaan dan ayam dan itik yang dijual juga steril dari flu burung. "Pedagang ayam potong juga harus sering-sering semprot kandangnya itu, kan hanya larutan deterjen saja, supaya Pekanbaru tetap aman dari flu burung," katanya.
Dia juga mengingatkan warga yang membeli ayam potong dengan memilih ayam yang terlihat sehat. Serta cara pengolahan yang aman yakni dengan memasak daging ayam sampai benar-benar matang. "Kami ingatkan juga saat beli ayam potong pilih ayam yang sehat dan masaknya benar-benar matang," terangnya.
Disampaikan Firdaus, ada beberapa gejala yang dapat dilihat apakah ternak unggas atau ayam terjangkit flu burung. Di antaranya keluar liur dari hidung, pialnya membiru dan nafsu makan menurun. "Tapi untuk memastikan memang harus dilakukan rapid test," urainya.
Laporan : M ALI NURMAN (PEKANBARU)