PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Permintaan perumahan sejalan dengan pertambahan penduduk. Seiring itu, keperluan terhadap lahan untuk perumahan akan semakin meningkat dan selanjutnya membuat harga tanah dan rumah terus meningkat. Harga rumah yang semakin tinggi tentunya menjadi beban bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Oleh karena itu, pemerintah memberikan solusi dengan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) berkontribusi dalam program menyediakan rumah subsidi dengan harga dan cicilan terjangkau, yang merupakan kategori rumah dengan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).
Rumah bersubsidi ini ditawarkan dengan uang muka yang murah, bunga yang rendah, dan tenor cicilan yang lebih panjang. Tahun ini, BNI mendapatkan kuota penyaluran sebesar 12.000 unit rumah subsidi FLPP. Untuk mempercepat penyaluran rumah subsidi ini, BNI kembali melaksanakan akad kredit massal sebanyak 2.046 unit yang dipusatkan di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, Rabu (26/2).
Sementara untuk Kantor Wilayah Padang (Riau, Sumbar dan Kepri) dibuka Pemimpin Wilayah Padang S Hidayat Safwan dan Head of LNC Pekanbaru Harry Purnama. GM Divisi Penjualan Konsumer Wiwi Suprihatno mengatakan kuota penyaluran tersebut meningkat dari tahun ke tahun.
Itu menunjukkan konsistensi BNI dalam mendukung program penyediaan satu juta rumah oleh pemerintah. Secara nominal, BNI telah menyalurkan KPR FLPP senilai Rp914 miliar (dan menyentuh 7.214 unit rumah) pada tahun 2018 dan Rp1,263 triliun (dan menyentuh 9.743 unit rumah) pada 2019.(rls/hen)